Kamus Awie

Rabu, 11 November 2009

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
DINAS PENDIDIKAN

Nama Lembaga : LENSA Komunika (Lembaga Nurani Bangsa Indonesia Komunikatif)
Alamat : Jalan Kumala Nomor 98 Keluarahn Bongaya RT/RT : 03/003 Kec. Tamalate Makassar

Jnis Program : Kursus Kemandirian dan Kepercayaan Diri

Kamis, 05 November 2009

JADI MANUSIA SUKSES

Sukses adalah dambaan setiap orang. Tidak ada satu orangpun yang menginginkan kegagalan dalam hidupnya. Untuk mencapai prestasi kesuksesan dalam hidup Anda yang terlebih dahulu Anda punyai adalah tujuan hidup (goal setting). Tidak adanya tujuan hidup dalam diri Anda akan menyebabkan diri Anda pasif menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda dan biasanya hidup Anda menjadi sangat menbosankan sekaligus tidak menggairahkan.

Kebanyakan orang yang hidup tanpa tujuan akan terfokus berjalan ditempat dan menghabiskan waktunya secara membosankan tanpa pencapaian prestasi yang berarti. Mereka hanya menjadi "penonton" dari suatu kehidupan. Mereka hanya bisa melihat kesuksesan orang lain tapi sama sekali tidak pernah membayangkan untuk dirinya sendiri. Inilah yang disebut hidup tanpa misi alias hidup tanpa tujuan!. Anda harus mempunyai misi hidup didunia ini agar hidup Anda berarti dan menggairahkan!

Untuk mencapai sukses tentu saja tidak mudah, karena Anda juga harus menyikapi kegagalan dengan baik jika memang Anda menghadapi kegagalan. Untuk mencapai sukses kerap kali kita harus melewati kesalahan serta kegagalan dalam hidup. Banyak orang ingin sukses tapi sedikit sekali yang berani untuk menghadapi kegagalan. Kalau Anda ingin sukses, Anda tidak boleh takut gagal!

Simak"Prestasi Kegagalan" seseorang dan bandingkan dengan diri Anda:
*Gagal dalam bisnis/bangkrut, 1831
*Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, 1832
*Bisnis kembali bangkrut, 1834
*Tunangan meninggal dunia, 1835
*Nervous breakdown, 1836
*Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, 1838
*Dikalahkan dlm pemilihan unt US Conggress, 1843
*Dikalahkan dlm pemilihan unt US Conggress, 1848
*Dikalahkan dalam pemilihan US Senat, 1855
*Dikalahkan dlm pemilihan unt Vice President, 1856
*Dikalahkan dalam pemilihan US Senat, 1858
*1860, Abraham Lincoln, berhasil Menjadi President USA!! You cannot fail......Unless you Quit!!
Anda bayangkan selama lebih dari 25v tahun Abraham Lincoln adalah seorang "juara gagal". jadi sebenarnya kegagalan itu tidak ada selama Anda terus berjuang, bertahan, belajar dari kesalahan dan mencari cara yang lebih baik mencapai kemenangan. Lain halnya jika Anda berhenti mencoba maka pada saat itulah Anda pantas disebut sebagai orang yang gagal alias pecundang! Ingatlah bahwa "Winner never quit, Quitters never win!!"

Dalil untuk mencapai kesuksesan adalah:

1. Anda HARUS berani menjadi sedikit "GILA" (dalam hal yang positif).

Abraham Lincoln yang gagal puluhan tahun, Thomas alfa Edison yang gagal ribuan kali dalam uji coba lampu pijar, Colombus yang mengatakan dunia ini bulat ketika orang lain mengatakan dunia ini datar, Wright bersaudara yang ingin agar manusia bisa terbang, JF Keneddy yang ingin manusia bisa ke bulan dan lain-lain adalah contoh-contoh manusia yang agak sedikit "gila" dan karena keuletan yang luar biasa hebat inilah hidup mereka bermanfaat bagi banyak orang. Jadi terkadang Anda harus berani melakukan hal-hal yang berbeda dimana orang biasa tidak mau dan tidak berani melakukannya.

Seperti yang dikatakan oleh President Calvin Coolidge:

"Nothing in the world can take the place of persistence, talent will not, nothing is more common than unsuccessful men with talent. Education will not; the world is full of educated derelects. Persistence and determination alone are omnipotent".

"Tidak ada yang bisa menggantikan arti penting kegigihan dan keuletan. Bakatpun tidak, sebab ada sekian banyak orang gagal meski mereka berbakat. Pendidikan juga tidak bisa menggantikannya, sebab banyak orang berpendidikan tinggi tidak bisa mencapai apa-apa kecuali ijasahnya gerimpis dimakan jamur dan waktu. Kegigihan, keuletan dan tekat yang membara untuk mencapai tujuan hidup Anda inilah yang akan mendobrak rintangan yang Anda hadapi. Jadi jika kekalahan demi kekalahan berusaha menjegal dan menjatuhkan Anda dan kesuksesan nampaknya makin mustahil maka ingatlah pernyataan diatas, bahwa "Tidak ada yang bisa menggantikan kegigihan dan keuletan Anda!".

2. Kendalikan Pikiran Anda
Pikiran adalah kekuatan luar biasa yang harus bisa Anda kendalikan. Galileo bahkan pernah mengatakan "hati-hati dengan pikiran Anda". apa yang harus kita kendalikan? Pikiran negatif adalah hal yang harus bisa Anda kendalikan. Pikiran negatif memang tidak bisa kita tolak masuk ke pikiran kita, namun Anda harus melawannya dengan lebih banyak memasukkan pikiran positif.

Anda adalah apa yang Anda pikirkan!!. Jika Anda pikir gagal, maka sebenarnya adalah Anda sudah gagal. Untuk itu sukses dimulai dari pikiran Anda! Anda harus memiliki sikap "can do attitude" yakni "Aku bisa melakukan hal itu". Banyak orang yang belum apa-apa sudah mengatakan"aku tidak bisa". Memang nantinya Anda akan diuji oleh kekalahan/kegagalan tapi Anda jangan berhenti, tetap jaga pikiran Anda secara positif bahwa setelah malam yang paling gelap, fajar akan segera menyingsing, disana telah menunggu istana emas. Anda cukup hanya melewati kegagalan-kegagalan saja. Ketika tiap kali hati kecil kita gundah karena belum melihat suatu hal menjadi lebih baik maka anda harus melakukan oto sugesti kepada pikiran Anda" I refuse to give up, i shall continue firmly, steadly, and persistenly until my good appears"

Ingatkan diri Anda secara terus menerus bahwa sukses bukan hanya milik orang yang brilian, berbakat, penuh keberuntungan dll tetapi sukses luar biasa adalah milik orang yang persisten (pantang menyerah), yang terus berusaha mencari cara lebih baik dalam menemukan formula kemenangan meski berton-ton rintangan menghalangi Anda. Untuk menemukan emas, Anda harus menggali berton-ton tanah lumpur. Jangan pikirkan tanah lumpurnya tapi fokuskan pada emasnya!!.

"Penemuan terbesar dalam generasi saya adalah bahwa kita dapat merubah hidup kita dengan merubah pola pikir kita"(William James).

3. Selesaikan apa yang telah Anda mulai.

Ya!.... Anda harus menyelesaikan apa yang telah Anda mulai rencanakan sebelumnya, jangan berhenti sebelum Anda menyelesaikan. Fokuskan sampai tujuan Anda tercapai. Sukses dan gagal memiliki perbedaan yang tipis. Tidak ada orang yang gagal didunia ini, yang ada hanyalah orang cepat menyerah. Jika Thomas Alfa Edison berhenti pada percobaan yang ke 900 mungkin namanya tidak akan melegenda hingga saat ini.

Jangan repotkan pikiran Anda dengan kegagalan masa lalu apalagi sampai membuat Anda truma. Ubah rasa traumatik Anda, ubah kegagalan Anda menjadi energi positif untuk memperbaiki diri. Ubah energi kekalahan menjadi kekuatan baru dimana Anda akan melakukan upaya yang lebih baik dan lebih hebat dari sebelumnya.

Jangan pernah menyesali diri ataupun iri hati karena Anda tidak terlahir dalam keluarga kaya, tidak mendapat harta warisan berlimpah, tidak dapat suami/istri kaya, tidak dikaruniai bakat, keberuntungan dll. Untuk sukses Anda hanya perlu memiliki tujuan yang jelas, persistansi dan determinasi yang keras untuk mencapai tujuan tersebut. Hidup ini keras dan Anda juga harus keras agar hidup ini melunak kepada Anda.

Joint to http://www.mlmstats.net/index.php?do=berita.detail&id=4

Senin, 26 Oktober 2009

Materi Outbound

Materi (Pemateri) dan Sub Materi

Logika Visioner (DR. Ahyar Anwar, S.S., M.Si)

Sub Materi :

1. Definisi Logika dan Visioner

2. Pentingnya Logika dan Visioner bagi Generasi Bangsa

3. Manajemen kecepatan berlogika

4. Revolusi Pikiran dan sikap Visioner

5. Potensi Sukses orang-orang berlogika

Berpikir Kritis (Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum)

Sub Materi :

1. Definisi Berpikir dan Kritis

2. Pentingnya Berpikir

3. Kiat-kiat berpikir kritis

4. Hambatan Berpikir kritis dan resolusi

5. Berpikir kritis dengan perpaduan Local Wisdom?

Gerak Retorika (Dede Leman)

Sub Materi :

1. Definisi gerakan dalam retorika

2. Kesalahan-kesalahan gerakan retorika

3. Latihan gerakan retorika (bukan intonasi dan mimik)

4. Penguasaan Gerak 9 arah mata angin

5. Latihan gerak kreatif

Intonasi dan Mimik (Andi Baethal Muqaddas)

Sub Materi :

1. Definisi Intonasi dan Mimik

2. Penggabungan antara intonasi dan mimik

3. Urgensi Intonasi dan Mimik dalam retorika

4. Bisakah, Retorika tanpa Intonasi dan mimik?

5. Latihan Intonasi dan mimik

Syair Kemanusiaan Alam (Andhika Mappasomba)

Sub Materi :

1. Definisi syair dan kemanusiaan

2. Jenis2 syair

3. Benarkah syair adalah translasi perasaan penyair atau peran?

Contoh Syair dan Latihan Syair

Kamis, 22 Oktober 2009

Soialisasi di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, tanggal 19 Oktober 2009.

Pembantu Dekan I Fak. Adab dan Pembantu Dekan I Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar memberi respon positif dan direncanakan untuk dikerjasamakan dalam rangka peningkatan kepercayaan diri pada mahasiswa yang ada pada Fakultas tersebut

Senin, 19 Oktober 2009

STIKPER GUNUNG SARI

Undangan membawakan Materi Di STIKPER Gunung Sari Hari Sabtu Tanggal 24 Oktober 2009 di Benteng SombaOpu, Bersama Team CLC LENSA Komunika

Jumat, 16 Oktober 2009

Ke Tajung Bayang Bawa Materi

Undangan Dari YAPIKA Ke CLC LENSA Komunika menjadi pemateri LDK

Hari Minggu, 18 Oktober 2009

Jumat, 09 Oktober 2009

Peserta Terakhir

Tanggal 9 Oktober 2009, Jumlah peserta baru 21 orang, berasal dari : STIKES YAPIKA, UNM, AKBID dan AKPER

F03 Fasilitator idola

Rabu, 07 Oktober 2009

UNDANGAN DARI FAK SOSPOL UNISMUH

Penyambutan Maba Unismuh yang berjumlah ratusan orang, mendatangkan CLC LENSA Komunika sebagai bagian pembentukan mahasiswa baru tanggal 3 Oktober 2009

Diwakili oleh Eka Keswara Putra dan Hamka

Minggu, 27 September 2009

Undangan dari Kampus YAPIKA

Pemateri Penyambutan Maba 09

"Eksistensi Kepercayaan Diri untuk Generasi Pemimpin Bangsa"

Jumat, 25 September 2009

Rancangan Brosur Baru

SELAMAT DATANG FASILITATOR BARU DARI UIT, UIN, UNISMUH

Pasca Lebaran Idul Fitri 1430 H. Lets go........

Rabu, 09 September 2009

KOMITMEN......

Untuk menjawab masa depan setiap orang, maka tanyakan komitmennya, setiap orang yang hilang komitmen maka akan hilang jati dirinya, dan siapapun yang tidak memiliki komitmen dalam membangun diri, maka segala yang dilakukan adalah sia-sia dan pada fase berikutnya, MERUGIKAN ORANG LAIN

Kamis, 20 Agustus 2009

Fasilitator CLC Lulusan Terbaik

Salmawati (F07) FASILITATOR CLC LENSA Komunika menjadi lulusan terbaik Akper Muhammdiyah Makassar angkatan 2006 (Pengambilan sumpah dan pelantikan tanggal 19 Agustus 2009) di Hotel Sahid Makassar.

Seluruh manajemen CLC LENSA Komunika mengucapkan selamat atas penganugrahan sebagai lulusan terbaik.

Tidak lupa juga kepada Tawakkal Nur (F06) dan Mardiyah MT (F09) sebagai lulusan 10 besar terbaik.

Semoga bisa menjadi yang terbaik dimasa datang.

Anastri M. (F08), Ilhad (F10), Muammar (F04) majulah dibaris terdepan.

Salam hormat

Kamis, 13 Agustus 2009

SIAPAKAH ANDA




Sebesar apa Kepercayaan diri anda?
KAMI PERCAYA NIAT ANDA

Bahwa :
a. Semua mahasiswa mau sukses
b. Semua pelajar mau menjadi pemimpin (dan memang harus bisa memimpin)
c. Semua pekerja mau bekerja dalam peran diri.

Kenyataannya :
a. Mayoritas mahasiswa hanya berburu indeks prestasi, kurang percaya diri didepan public
b. Pelajar tidak mempersiapkan dari dini untuk jadi pemimpin, juga karena kurang percaya diri
c. Tidak semua orang siap untuk bekerja.

DEMAM PANGGUNG,
TIDAK PeDe,

TIDAK BERINISIATIF.



Resikonya :
Mereka tidak siap menjadi generasi pelanjut pembangunan bangsa dimasa datang,
bahkan tidak siap mandiri.


Ancaman berikutnya :
MENJADI PENGANGGURAN INTELEKTUAL

Sukseskan Pelatihan
PUBLIC SPEAKING UNTUK SISWA, MAHASIWA DAN EKSEKUTIF
Tema : Cipta generasi mandiri
Soft skill komunikasi
Dengan Metode
IMPHAS PILAR

Yang dikembangkan selama bertahun-tahun oleh
LEMBAGA NURANI BANGSA INDONESIA KOMUNIKATIF
(LENSA Komunika)
Communication Learning Centre (CLC)
"SelfConfidence Way"


Waktu : TIAP HARI JAM KERJA PUKUL 08:00 PAGI SAMPAI 20:00
Alamat Sekretariat : Jln Kumala nomor 98 (Sudut Lampu merah Perempatan Kumala dan Andi Tonro) Makassar


Team work :
Ilhad,
eka Keswara Putra,
Anastry M.
Tawakkal,
Hamka,
Salmawati
Inez Risbayunika,
Muammar Kadafi
Ridhah Wahyuni
Syamsul Kamar

Senin, 10 Agustus 2009

Calon Pemimpin

SELAMAT DATANG TEMAN2 PESERTA CLC LENSA KOMUNIKA

UIN dan UIT telah bergabung

Rudy, Dhani, Arie dan Anto

Tanggal 11 Agustus, UVRI telah bergabung Khusnul Khotimah dan Nur

Update

Peserta terakhir CLC LENSA Komunika tanggal 10 Juli 2009

86 Orang

20 Juli...........105 Orang

22 Juli...........110 Orang

7 Agustus.........115 Orang

10 Agustus........120 Orang

Rabu, 22 Juli 2009

PSiko Komunikasi

PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Pendahuluan
Komunikasi memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir setiap saat kita bertindak dan belajar dengan dan melalui komunikasi. Sebagian besar komunikasi yang kita lakukan berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi. Situasi komunikasi antar pribadi ini bisa kita temui dalam konteks kehidupan dua orang, keluarga, kelompok maupun organisasi.
Komunikasi antar pribadi mempunyai berbagai macam manfaat. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengenal diri sendiri dan orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengetahui dunia luar. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa menjalin hubungan yang lebih bermakna. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa melepaskan ketegangan. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengubah niali nilai dan sikap seseorang. Melalui komunikasi antar pribadi seseorang bisa memperoleh hiburan dan menghibur orang lain, dan sebagainya. Singkatnya komunikasi antar pribadi mempunyai berbagai macam kegunaan.

Definisi
Banyak definisi tentang komunikasi antar pribadi atau (interpersonal communications) beberapa di anataranya adalah sebagai berikut :

Theodorson (1969) : “adalah proses pengalihan informasi dari satu atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu atau kelompok orang lainnya”

Joseph De Vito (1976) : “Pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung”

Dean C Barlund (1968) : “Komunikasi yang selalu dihubungkan dengan pertemuan antara dua, tiga atau empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur”


Prinsip-prinsip dalam komunikasi interpersonal

1. Komunikasi Adalah Paket Isyarat
Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam “paket” (Pittenger, Hocket; & Danehy, 1960). Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. Manusia tidak mengutarakan rasa takut dengan kata-kata sementara seluruh tubuh nya bersikap santai. Manusia tidak mengungkapkan rasa marah sambil tersenyum. Seluruh tubuh – baik secara verbal maupun nonverbal – bekerja bersama-sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.

2. Pesan yang Kontradiktif
Manusia dapat saja mengatakan “Saya begitu senang bertemu dengan anda”, tetapi berusaha menghindari kontak mata langsung dan melihat kesana-kemari untuk mengetahui siapa lagi yang hadir. Orang ini mengirimkan pesan yang kontradiktif. Manusia menyaksikan pesan yang kontradiktif (dinamai “pesan berbaur”) pada pasangan yang mengatakan bahwa mereka saling mencintai namun secara nonverbal melakukan hal-hal yang saling menyakiti, misalnya datang terlambat untuk suatu janji penting, mengenakan pakaian yang tidak disukai pasangannya, berkasih-kasihan dengan orang lain, menghindari kontak mata, atau tidak saling menyentuh.
Ernst Beier (1974), misalnya, berpendapat bahwa pesan-pesan ini yang dikatakannya sebagai “diskordansi” (discordance) merupakan akibat dari keinginan untuk mengkomunikasikan dua emosi atau perasaan yang berbeda. Sebagai contoh, bila manusia menyukai seseorang dan ingin mengkomunikasikan perasaan positif ini, tetapi ia juga tidak menyukainya dan ingin mengkomunikasikan perasaan negatif itu juga. Hasilnya adalah manusia tersebut mengkomunikasikan kedua perasaan itu, satu secara verbal dan lainnya secara nonverbal.

3. Komunikasi Adalah Proses Penyesuaian
Komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat tertentu (Pittenger dkk., 1960). Ini jelas kelihatan pada orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Mereka tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa berbeda. Tetapi, prinsip menjadi sangat relevan bila disadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbendaharaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. Budaya atau subbudaya yang berbeda, meskipun menggunakan bahasa yang sama, seringkali memiliki sistem komunikasi nonverbal yang sangat berbeda. Bila sistem ini berbeda, komunikasi yang bermakna dan efektif tidak akan terjadi. Sebagian dari seni komunikasi adalah mengidentifikasikan isyarat orang lain, mengenali bagaimana isyarat-isyarat tersebut digunakan, dan memahami apa artinya. Mereka yang hubungannya akrab akan menyadari bahwa mengenali isyarat-isyarat orang lain memerlukan waktu yang sangat lama dan seringkali membutuhkan kesabaran.

4. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi dan Hubungan
Komunikasi setidak-tidaknya sampai batas tertentu, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar (bersifat ekstern bagi) pembicara dan pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut hubungan di antara pihak (Watzlawick, Beavin, & Jackson, 1967). Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada bawahannya, “Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini.” Pesan sederhana ini mempunyai aspek isi (kandungan, atau content) dan aspek hubungan (relational).
Aspek isi mengacu pada tanggapan perilaku yang diharapkan – yaitu, bawahan menemui atasan setelah rapat. Aspek hubungan menunjukkan bagaimana komunikasi dilakukan. Bahkan penggunaan kalimat perintah yang sederhana sudah menunjukkan adanya perbedaan status di antara kedua pihak. Atasan dapat memerintah bawahan. Dalam setiap situasi komunikasi, dimensi isi mungkin tetap sama tetapi aspek hubungannya dapat berbeda, atau aspek hubungan tetap sama sedangkan isinya berbeda. Sebagai contoh, atasan dapat mengatakan kepada bawahan “Sebaiknya anda menjumpai saya setelah rapat ini” atau Dapatkah kita bertemu setelah rapat ini?” Dalam kedua hal, isi pesan pada dasarnya sama – artinya, pesan dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan perilaku yang sama – tetapi dimensi hubungannya sangat berbeda. Dalam kalimat pertama, jelas tampak hubungan atasan – bawahan, bahkan terasa kesan merendahkan bawahan. Pada yang kedua, atasan mengisyaratkan hubungan yang lebih setara dan memperlihatkan penghargaan kepada bawahan.
Demikian pula, adakalanya isi dapat berbeda tetapi dimensi hubungan tetap sama. Sebagai contoh, seorang remaja mungkin berkata kepada ayahnya, “Bolehkah saya pergi ke bioskop malam minggu ini? Dan “bolehkah saya menggunakan mobil malam ini?” Isi kedua pesan ini jelas sangat berbeda. Tetapi, dimensi hubungannya pada dasarnya tetap sama. Jelas ada hubungan bawahan – atasan di mana ijin untuk melakukan sesuatu yang diperoleh.

5. Komunikasi Melibatkan Transaksi Simetris dan Komplementer
Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan setiap elemen yang lain. Elemen-elemen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen : Masing-masing komponen dalam kaitannya dengan komponen yang lain. Sebagai contoh, tidak mungkin ada sumber tanpa penerima, tidak akan ada pesan tanpa sumber, dan tidak akan umpan balik tanpa adanya penerima. Karena sifat saling bergantung ini, perubahan pada sembarang elemen proses mengakibatkan perubahan pada elemen-elemen yang lain. Misalnya, Anton sedang berbincang-bincang dengan sekelompok teman, kemudian ibu Anton datang masuk ke kelompok. Perubahan “Khalayak” ini akan menyebabkan perubahan-perubahan lain. Barangkali Anton atau teman-temannya akan mengubah bahan pembicaraan atau mengubah cara membicarakannya. Ini juga dapat mempengaruhi berapa sering orang tertentu berbicara, dan seterusnya. Apapun perubahan yang pertama, perubahan-perubahan lain akan menyusul sebagai akibatnya.
Hubungan dapat berbentuk simetris atau komplementer (Watzlawick dkk., 1967). Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. Jika salah seorang mengangguk, yang lain mengangguk, jika yang satu menampakkan rasa cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif. Hubungan ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan di antara kedua orang yang bersangkutan.
Cara lain melihat hubungan simetris adalah dalam bentuk persaingan dan perebutan pengaruh di antara dua orang. Masing-masing orang dalam hubungan simetris perlu menegaskan kesebandingan atau keunggulannya dibanding yang lain (Lederer dan Jackson, 1986). Hubungan simetris bersifat kompetitif; masing-masing pihak berusaha mempertahankan kesetaraan atau keunggulannya dari yang lain. Jika, misalnya, salah satu mengatakan bahwa sesuatu itu harus dilakukan dengan cara tertentu, pihak yang lain akan menangkapnya sebagai pernyataan bahwa ia tidak cukup kompeten untuk memutuskan bagaimana sesuatu itu harus dilakukan. Kericuhan lebih menyangkut tentang siapa yang berhak memutuskan. Kericuhan ini lebih menyangkut siapa pihak yang lebih kompeten. Seperti dapat dengan mudah dipahami, tuntutan pengakuan akan kesetaraan (atau keunggulan) seringkali menimbulkan pertengkaran dan permusuhan.
Dalam hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda. Perilaku salah seorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan di antara kedua pihak dimaksimumkan. Orang menempati posisi yang berbeda; yang satu atasan, yang lain bawahan; yang satu aktif, yang lain pasif; yang satu kuat, yang lain lemah. Pada masanya, budaya membentuk hubungan seperti ini – misalnya, hubungan antara guru dan murid, atau antara atasan dan bawahan.
Walaupun hubungan komplementer umumnya produktif di mana perilaku salah satu mitra “melengkapi atau menguatkan perilaku yang lain” (Lederer dan Jackson, 1968), masih ada masalah. Salah satu masalah dalam hubungan komplementer, yang dikenal baik oleh banyak mahasiswa, adalah yang disebabkan oleh kelakuan yang berlebihan. Sementara hubungan komplementer antara seorang ibu yang melindungi dan membimbing dengan anaknya yang sangat bergantung kepadanya pada suatu saat sangat penting dan diperlukan untuk kehidupan si anak, hubungan yang sama ketika anak ini beranjak dewasa menjadi penghambat bagi pengembangan anak itu selanjutnya. Perubahan yang begitu penting untuk pertumbuhan tidak dimungkinkan terjadi.

6. Komunikasi Tak Terhindarkan
Mungkin banyak yang menganggap bahwa komunikasi berlangsung secara sengaja, bertujuan, dan termotivasi secara sadar. Dalam banyak hal ini memang demikian. Tetapi, sering kali pula komunikasi terjadi meskipun seseorang tidak merasa berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi. Ambil contoh, seorang pelajar yang duduk di barisan belakang dengan wajah tanpa ekspresi. Kadang-kadang menatap kosong ke arah jendela. Walaupun pelajar ini mungkin menganggap dirinya tidak sedang berkomunikasi dengan gurunya, guru yang bersangkutan akan menafsirkan berbagai pesan dari perilaku pelajar ini. Mungkin guru tersebut menganggap si murid tidak berminat terhadap pelajaran yang diberikannya, mungkin bosan, atau mungkin sedang memikirkan sesuatu. Apa pun, guru ternyata menerima pesan meskipun pelajar tadi tidak bermaksud berkomunikasi. Dalam situasi interaksi, anda tidak bisa tidak berkomunikasi (Watzlawick dkk., 1967). Tidaklah berarti bahwa semua perilaku merupakan komunikasi; misalnya, jika sang murid melihat ke luar jendela dan guru tidak melihatnya, komunikasi tidak terjadi.
Selanjutnya, bila manusia dalam situasi interaksi, ia tidak bisa tidak menanggapi pesan dari orang lain. Misalnya, jika sedang melihat seseorang melirik ke arah kita, kita pasti bereaksi dengan cara tertentu. Seandainyapun kita tidak bereaksi secara aktif atau secara terbuka, ketiadaan reaksi ini sendiri pun merupakan reaksi, dan itu berkomunikasi. Kita tidak bisa tidak bereaksi. Sekali lagi, jika kita tidak menyadari lirikan itu, jelas bahwa komunikasi tidak terjadi.

7. Komunikasi Bersifat Tak Reversibel
Manusia dapat membalikkan arah proses beberapa sistem tertentu. Sebagai contoh, Manusia dapat mengubah air menjadi es dan kemudian mengembalikan es menjadi air, dan ia dapat mengulang-ulang proses dua arah ini berkali-kali sesukanya. Proses seperti ini dinamakan proses reversibel. Tetapi ada sistem lain yang bersifat tak reversibel (irreversible). Prosesnya hanya bisa berjalan dalam satu arah, tidak bisa dibalik. misalnya, manusia dapat mengubah buah anggur menjadi minuman anggur (sari anggur), tetapi ia tidak bisa mengembalikan sari anggur menjadi buah anggur. Komunikasi termasuk proses seperti ini proses tak reversibel. Sekali manusia mengkomunikasikan sesuatu, maka ia tidak bisa tidak mengkomunikasikannya. Tentu saja, manusia dapat berusaha mengurangi dampak dari pesan yang sudah disampaikan; dapat saja, misalnya, mengatakan. “Saya sangat marah waktu itu; saya tidak benar-benar bermaksud mengatakan seperti itu.” Tetapi apapun yang anda lakukan untuk mengurangi atau meniadakan dampak dari pesan anda, pesan itu sendiri, sekali telah dikirimkan dan diterima, tidak bisa dibalikkan. (Ada pepatah Indonesia yang mengatakan, nasi telah menjadi bubur).
Prinsip ini mempunyai beberapa implikasi penting komunikasi dalam segala macam bentuknya. Sebagai contoh, dalam interaksi antarpribadi, khususnya dalam situasi konflik, kita perlu hati-hati untuk tidak mengucapkan sesuatu yang mungkin nantinya ingin kita tarik kembali. Pesan yang mengandung komitmen – pesan “aku cinta padamu” dengan segala macam variasinya – juga perlu diperhatikan. Jika tidak, kita mungkin terpaksa mengikatkan diri kita pada suatu posisi yang mungkin nantinya kita sesali. Dalam situasi komunikasi publik atau komunikasi masa, di mana pesan-pesan didengar oleh ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang, sangatlah penting kita menyadari bahwa komunikasi bersifat tak reversibel.

Arti Penting Komunikasi Interpersonal
1. Membantu perkembangan intelektual & sosial manusia ; perkembangan manusia sejak masih bayi sampai masa dewasamengikuti pola semakin meluasnya ketergantungan pada orang lain. Diawali dengan ketergantungan atau komunikasi intensif dengan ibu pada masa bayi, dengan saudara dan teman pada masa kanak-kanak, pada guru, pada masyarakat sekitar dan seterusnya. Perkembangan intelektual dan sosial manusia ditentukan oleh kualitas komunikasi kita dengan orang lain.
2. Pembentukan identitas & jati diri ; identitas dan jati diri manusia diperoleh melalui komunikasi dengan orang lain. Selama berkomunikasi dengan orang lain secara sadar atau tidak maka manusia mengamati, memperhatikan, dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan orang lain.
3. Memahami realitas & menguji kebenaran ; manusia dalam menemukan kebenaran dan kenyataan akan melakukan perbandingan sosial (social comparison). Hal ini hanya bisa dilakukan hanya melalui komunikasi
4. Menjaga kesehatan mental; kesehatan mental manusia juga ditentukan dari kualitas komunikasi yang dilakukan , bila manusia memiliki masalah dalam interkasi dan hubungan dengan manusia lain maka ia akan merasa tidak nyaman serta cemas dalam hidupnya. Bila ia menarik diri maka ia akan kesepian dan terlempar di dunia asing. Oleh karenanya peran mkomunikasi di sini sangatlah penting.

Sumber www.edwias.com

Tentang Komunikasi

Arti Penting Komunikasi
TINDAKAN KOMUNIKASI meliputi :
1. Pelaku komunikasi (aktor), yaitu : komunikator dan komunikan
2. Pesan
3. Saluran (media)
4. Waktu & tempat
5. Situasi & kondisi
6. Hasil / akibat (efek)

EFEK KOMUNIKASI mencakup :
1. Kognitif
2. Afektif
3. Behavior

FUNGSI KOMUNIKASI :
1. Sebagai media pembentukan konsep diri
Mengenali diri sendiri.

2. Sebagai media pernyataan eksistensi diri
Menunjukkan akan keberadaan diri.

3. Sebagai media apresiasi
Mengungkapkan perasaan atau apa yang ada dalam pikiran.

4. Sebagai media ritual
Berbagi komitmen emosional.

5. Sebagai media instrumental
Menginformasikan, mengajarkan, mendorong, mengubah sikap, keyakinan dan perilaku, serta untuk menghibur.

TINGKATAN/KONTEKS KOMUNIKASI :
1. Komunikasi Intrapribadi
2. Komunikasi Antarpribadi
3. Komunikasi Kelompok
4. Komunikasi Organisasi
5. Komunikasi Massa

DEFINISI KOMUNIKASI menurut Sasa Djuarsa S (Ahli Ilmu Komunikasi UI)
“Suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang dan atau diantara 2 orang / lebih dengan tujuan tertentu.”

2 MACAM KOMUNIKASI :
A. Komunikasi Non Media :
1. Komunikasi Intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri)
2. Komunikasi Interpersonal (komunikasi dengan orang lain)
3. Komunikasi Kelompok (komunikasi dengan orang lain di dalam kelompok)
4. Komunikasi Organisasi (komunikasi di dalam organisasi)

B. Komunikasi Media :
1. Komunikasi Massa
a. Periodik
b. Non Periodik
2. Komunikasi Non Massa

PROSES KOMUNIKASI :
1. Monolog (seperti teori Harold Dwight Lasswell) --> masih memakai istilah komunikator dan komunikan
- Komunikasi satu arah / monolog
2. Interaksional --> masih memakai istilah komunikator dan komunikan
- Komunikasi dua arah / dialog
3. Transaksional --> menggunakan istilah AKTOR yang melakukan peran

KARAKTERISTIK KOMUNIKASI :
1. Komunikasi adalah suatu proses
2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari pelaku
4. Komunikasi bersifat simbolis
5. Komunikasi bersifat transaksional
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu

Perbedaan Komunikasi dengan Publisistik :
Publisistik : lebih ditujukan kepada individu / kelompok di dalam suatu konteks negara atau sejenisnya.
Komunikasi : mempunyai pengertian yang lebih luas karena mencakup berbagai konteks kehidupan

Kamis, 25 Juni 2009

Trima kasihku buat U dan C

Terima kasih buat yang datang diacara semalam untuk kembali mengatur straegi pelaksanaan kegiatan lembaga kita


Communication Learning Centre (CLC) LENSA Komunika Pusat

Jalan Kumala Nomor 98 Makassar
(Perempatan Jalan Kumala Dan Andi Tonro)

Diundang kepada semua Kandidat dari semua kampus akan diberikan bimbingan Gratis, Untuk jelasnya hubungi fasilitator masing-masing

Trims

Selasa, 23 Juni 2009

Senin, 22 Juni 2009

Go To CLC LENSA Komunika



Untuk F C dan I

Insya Allah dalam waktu dekat, Launching Program CLC LENSA Komunika, dikantor CLC LENSA Komunika pusat Makassar, diharapkan kepada semua peserta menghubungi Fasilitator masing-masing untuk mengikuti bimbingan gratis disaat pembukaan kantor tersebut...

Nb: paling lambat tanggal 27 Juni sudah harus ada kepastian alamat kantor, Insya Allah

Trims The Master

Sabtu, 20 Juni 2009

Komentar Peserta

Bagaimana Komentar Peserta kegiatan:

Ridah Wahyuni : LENSA Komunika…………HEBAT, saya suka dengan metode belajarnya karena membuat saya lebij percaya diri dari yang kemarin kemarin

Ichlasari : kegiatan ini enarik dan membawa beberapa perubahan pda diri saya, waktunya singkat namun cukup menarik, master menyajikan materi dengan sangat menarik, master berpenampilan ramah dan sopan, selalu member motivasi dan semangat u/ pr peserta (U/ Master)

Nur Inayah Alwi : Menarik, santai, penerapan terasa, tambah pengetahun.

Maesuri : Aku siap menjadi pemimpin setelah aku mengikuti bimbingan

Arahmi (F02) kesan n perasaanku setelah mgkt CLC yc seru,menyenangkan n z bias tW dmn letak kelemahan2 z bila tmpl d_dpn um. Pendapatq mdah2an dengan mengikuti adx kgtan ini z dapat lebih percaya diri untuk bias tampil d_dpn um n tdk grogi lg. Mudah2an CLC maju terus n banyak melahirkan gnrsi2 pemimpin, termasuk saya sendiri, he….^^

Susianti (F02), hanya 1 yang bisa yang saya katakana aku sangat senang n puas banget… tidak bisa z ungkapkan dengan kata2…

Nurul (F06), Alhamdulillah.. lega..z tambah yakin m karakter (keras)…lumayan capek…

Andriyansyah (F10): Traningnya memuaskan, saya bisa mengetahui, kesalan berkomunikasi saya, tapi saya sarankan waktunya ditambah, Thank You

Ramlah (03): Alhamdulillah aq lebih percaya diri..tinggal huruf E dan demam panggungnya yang perlu dihilangkan. Generasi Indonesia, generasi pemimpin, Generasi Mandiri.

Qamariah (F02) Wss, sangat baik dan menyenangkan tapi tadi kita disuruh berpendapat masing-masing org. Giliran saya merasa gugp n setiap kalimat kbanyakan kata E karena tidak terbiasa didepan umum/orang banyak…dengan diadakan acara ini saya bisa lebih percaya diri untuk tampil didepan umum serta dapat mengetahui bagaimana berkomunikasi yang baik dan dapat member manfaat bg saya!! Sekian dan met istrahat. Wassalam

Herlinda
(F02) Wss, sbb, sangat terkesan…sebenarnya saya kurang maksimal tadi karena gak punya persiapan yang mantap, apalagi masternya main tunjuk n lucunya kata2ku tadi gak nyambung bwnget, serta reflex eEq itu loh jadi bahan kritikan besar… kamu juga gak bilang kalau bakalan ada seperti itu she… ketahui fasilitatorku yang hebattt!!! Ini pertama kali saya dalam hidupku…

Abu Sofyan (F10), kalau bisa waktunya ditambah n kl bisa tempat trainingnya diruang terbuka aja, Generasi Indonesia, Generasi Pemimpin, Generasi Mandiri

Raden (F06), senang soalnya dah berani tampil didepan umum walaupun mash blak2an, n cape juga


 

Wahyuningsih, Selama mengikuti lensa komunika selama dua kali pertemuan, saya merasakan perubahan yang lebih banyak/yang lebih baik terutama dalam berkomunikasi. Karena saya bisa menegetahui semua kekurangan saya dalam berkomunikasi. Juga dulunya saya kurang mampu berbicara di depan umum. Sekarang sudah memiliki kemauan dan keberanian. Pesan: 1. Saya harap program lensa komunika semakin ditingkatkan dan diprkenalkan kepada orang-orang yang memiliki kekurangan dalam berkomunikasi. 2.kedekatan dan keakraban antara semua komponen lensa komunika semakin ditingkatkan.

ILHAM, Selama mengikuti lensa komunika ini saya sudah mengalami perubahan yang sangat pesat. Saya mampu berbicara didepan orang, saya sudah mengetahui intonasi, yang benar dalam menyampaikan sesuatu. Saya sudah tidak gerogi dan gemetar, dan saya dapat membaca orang ari gaya menyampaikan sesuatu hal.

Arahami Thahir, Kesan saya setelah mengikuti pelatihan CLC ini saya merasa percaya diri, saya sudah ada perubahan walaupun itu sedikit, baik itu dari segi cara berfikir, dan tampil didepan umum agar tidak gerogi. Dan dalam pelatihan ini sangatlah SERU. Pesan,Lensa komunika melahirkan generasi baru yang berjiwa pemimpin, dan maju terus. Hidup lensa komunika….


 


 

Selasa, 16 Juni 2009

Kenapa Kita Tak Maju-maju?

Karena kita belum menemukan jati diri kita yang sebenarnya

Senin, 15 Juni 2009

PEMEGANG KODE

F12 Ridha Wahyuni

F13 Ichlasari (Ketua BEM Akbid)

NOMOR INDUK LENSA KOMUNIKA (NILK) NILK : 2570012 Eka Keswara Putra Kode F03 (dengan pemberian NILK tersebut) yang bersangkutan diberi predikat THE PILLAR CLC LENSA Komunika Pelantikan di Jlaan Pettarani III Pukul 13.30, selanjutnya konfrensi The Master dan Kode F C serta New Pillar di Warkop Ogy, tanggal 14 Juni 2009 Mereka yang hadir (Baca di Grup)

Jumat, 12 Juni 2009

Sukseskan

Sukseskan Training CLC LENSA Komunika di Akbid Muhammadiyah Makassar, Jln A.P.PettaraninMakassar. Hari Sabtu s/d Minggu (13 s/d 14 Juni 2009)

Dan juga sukseskan penyerahan NILK Untuk F03.
Selanjutnya yang bersangkutan berpredikat THE PILLAR CLC LENSA Komunika. (Syarat menjadi instruktur)


Pembagian jadwal untuk fasilitator dalam rangka kegiatan di di Akbid Mhd akan diumumkan Jumat sore atau hubungi kami. Terima kasih


The Candidate Go To The PILLAR CLC LENSA Komunika

Kamis, 11 Juni 2009

Penting.....

Dalam rangka, pemantapan pengurus Communication Learning Centre (CLC) Lembaga Nurani Bangsa Indonesia Komunikatif (LENSA Komunika)

Maka kami berharap kepada seluruh Kode "F" agar meningkatkan kreatifitas dan daya inovasi..........

Salam Hormat 01 257

Minggu, 31 Mei 2009

Intelektual tanpa kredibilitas

Orang Intelek bisa ditemukan hampir pada setiap waktu, orang cerdas juga tidak sedikit, namun diantara mereka, banyak pula yang tidak bijak, tidak arif karena beberapa hal :
1. Ketidak mampuan mengkomunikasikan isi otaknya kepada orang lain,
2. Enggan untuk belajar setelah menemukan hal-hal yang kecil.

Kredibilitas bersumber pada dua hal : a.Keahlian dan b.kepercayaan, pada perpaduannya akan menghasilkan manusia bijak, yang tidak mengangkat bahu terlalu tinggi (sombong karena alasan-alasan wibawa yang salah penempatan)

Sekarang kita diharapkan memiliki momentum penyadaran untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita.

Sudah siapkah anda?

Rabu, 27 Mei 2009

Mencapai Puncak di Air Mengalir


Solidaritas itu penting,
Kerjasama juga penting,
LENSA Komunika berdiri dibaris terdepan dan teratas untuk menggapai cita-cita


Dieremerasa, kita merangkai...... Namun itu bukan segalanya, masih banyak menunggu agenda perbaikan Generasi Indonesia

Senin, 25 Mei 2009

Sebulan aku menghilang


Kini aku datang lagi, bersama para kandidat dan user demi kegiatan CLC LENSA Komunika yang lebih spektakuler dimasa datang

Sabtu, 25 April 2009

SELAMA SEBULAN DI BANTAENG


Untuk para fasilitator CLC LENSA Komunika di Makassar,
The Master menuju Bantaeng selama sebulan, dengan misi tambahan, membangun jaringan CLC LENSA Komunika untuk Basic Class didaerah tersebut

Senin, 13 April 2009

NO

No USER

Nama

Tempat/Tgl Lahir

Perguruan Tinggi/Instansi

1

09.001.F01

Inez Risbayunika

Enrekang, 21 Juli 1988

APM

2

09.002.F01

Eka keswara Putra

Ujungpandang, 15 Juli 1988

APM

3

09.003.F01

Muammar Kadafi

 

APM

4

09.004.F01

Hamka

Wonokerto, 26 Januari 1990

APM

5

09.005.F01

Tawakkal

Bantaeng, 6 april 1988

APM

6

09.006.F01

Salmawati

Pa'lipungan (Gowa) 7 Juli 1989

APM

7

09.007.F01

Anastri M

Ujung pandang, 3 Agustus 1988

APM

8

09.008.F01

Mardiyah

Poso, 2 Maret 1989

APM

9

09.009.F01

Ilhad

 

APM

10

    

11

09.F08.011

Alisyah

Jatia, 24 Okt 1988

APM

12

09.F08.012

Sri Wahyu Ningsih

 

Akper Bhayangkara

13

09.F02.013

Mulhaeri

Maggerang, 29 Okt 1989

APM

14

09.F02.014

Ilham

Soppeng, 08 Agst 1988

APM

15

09.F02.015

Milawati

Bulukumba, 17 Feb. 1989

APM

16

09.F02.016

Ardiaswansyah

Sumbawa, 16 Apr 1989

APM

17

09.F02.017

Herlinda

Wajo, 8 Jan 1989

APM

18

09.F02.018

Qamariah Tanhar

Sinjai, 26 November 1989

APM

19

09.F02.019

Susianti

Lamogo, 7 Juni 1989

APM

20

09.F02.020

Sri Qurniati

Bintangor, 11 Des 1989

APM

21

09.F02.021

Arahmi Tharir

Polewali, 10 Juli 1989

APM

22

09.F03.022

Hendrik T.H

 

APM

23

09.F03.023

Armianti

Barru, 16 Agustus 1990

APM

24

09.F03.024

Ramla

Pangbarani, 12 September 1989

APM

25

09.F03.025

Dewi Nuryanti

Jeneponto, 25 Oktober 1989

APM

26

09.F03.026

Rezky Isnaeni Nasri

Bosso, 12 November 1989

APM

27

09.F04.027

Hasni R

Pinrang, 27 Des 1988

APM

28

09.F04.028

Rinto

Flores, 24 Nov. 1987

APM

29

09.F04.029

Amiruddin

Jeneponto, 21 September 1989

APM

30

09.F04.030

Usman

Jeneponto, 15 Juli 1988

APM

31

09.F04.031

Safria Said

Enrekang, 14 Okt 1989

APM

32

09.F08.032

Ansyar

Pinrang, 19 Juli 1988

Akper Muhammadiyah

33

09.F07.033

Sri Wahyuni M

15 Juni 1987

APM

34

09.F07.034

Nismawati

 

APM

35

09.F06.035

Wahyuningsih

Barukeke, 17 Sept 1989

APM

36

09.F06.036

Asniati Ahmad

Jeneponto, 4 Sept 1988

APM

37

09.F06.037

Nurul Asri A.

Ambon, 5 Sept 1991

APM

38

09.F06.038

Raden Wirawan

Bulukumba, 12 Juli 1990

APM

39

09.F06.039

Windah

Ujungpandang, 29 Des 1989

APM

40

09.F03.040

Kartika Saputri

Jeneponto, 18 November 1990

APM

41

09.F10.041

Heriansyah

Kotabaru, 2 Nov 1990

APM

42

09.F10.042

Muh. Sabran

Soroako, 10 Maret 1984

UMI

43

09.F10.043

Ilham Dayani

Tanjunglalak, 26 Juni 1989

UNISMUH

44

09.F10.044

Abu Sofyan

Kirasian, 11 Juli 1986

UNISMUH

45

09.F10.045

Andriansyah

Kotabaru, 29 Nov. 1990

AMIK Dipanegara

46

09.F04.046

Indayanti

Batang, 20 Juni 1990

APM

47

09.F04.047

Amar Hanafi

Tanahberu, 23 Des 1988

APM

48

09.F04.048

Syamsul Kamar

Kalumpang, 24 Agust 1988

APM

49

09.F04.049

Ummiati Karim

Sumigo, 31 Juli 1989

APM

50

09.F09.050

Hasliana Niswan

Palopo, 28 Agust 1989

APM

51

09.F09.051

Nur Wahyuni

 

APM

52

09.F01.052

Syamsul Kamar

Bantaeng, 18 September 1981

PKM Sinoa

53

09.F11.053

Masliana, Amk

 

Pusk Sinoa

54

09.F11.054

Masni, Am, Ak

 

Pusk Kota

55

09.F11.055

Hj. Hariani, S. Kep

 

Pusk kassi-kassi

56

09.F11.056

Suharni, AMG

 

Pusk. Campagaloe

57

09.F11.057

Rosmiati, AMK

 

RSUD

58

09.F11.058

Armansa, Amd. Kep

 

Pusk. Campagaloe

59

09.F11.059

Ilham Faisal, S.Pd

 

SMP Neg 4 Bantaeng

60

09.F11.060

Fahruddin Maula

 

UNHAS

61

09.F11.061

dr. Bambang Eko Wardoyo

 

PKM Bissappu

62

09.F11.062

dr. Rez

 

PKM kota

63

09.F11.063

dr. M. Idris

 

PKM Kota

64

09.F11.064

St. Musfira, Amd. Kep

 

PKM Kota

65

09.F11.065

Nurhidayah, AMK

 

PKM Kota

66

09.F11.066

Kartini, Amd. Keb

 

RSUD

67

09.F11.067

Erni Damayanti, Amd.kg

 

PKM Campaga loe