Abdul Haris Awie
UNTUK UKP PILAR KOTA dalam rencana pembuatan album
Prolog :
“Ketika dunia teknologi merambah seluruh ruang, ketika budaya hampir punah termakan zaman, ketika dunia menuju kehancuran isinya, Pendewa-dewaan semakin memuncak meruntuhkan nilai religi....... Matikah demokrasi”
Apalah arti demokrasi,
Untuk apa demokrasi,
Untuk siapa demokrasi,
Hendak kemana demokrasi dimaknai,
Apalah arti kedaulatan,
Dari siapa kedaulatan,
Siapa yang berdaulat,
Masih adakah tempat berdaulat.
Para legislator satu satu menuju meja hijau,
Para pejabat terperangkap transaksi kolusi,
Banyak pejabat hanya mau kerja jika ada isi kantongnya,
Sampai kiamat makan uang haram.
Tersipu ia dengan laguku,
Tamengnya dia “pencemaran nama baik”
Pembuat undang-undang adalah akal-akalan
Sampai lagu ini terhenti, korupsi dan kolusi tak terhenti
…………….
Matinya demokrasi,
Dimulut harapan demokrasi,
Matinya demokrasi.
Disirna waktu tamatnya demokrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar