Kamus Awie
Rabu, 11 November 2009
LAPORAN HASIL PEMANTAUAN
DINAS PENDIDIKAN
Nama Lembaga : LENSA Komunika (Lembaga Nurani Bangsa Indonesia Komunikatif)
Alamat : Jalan Kumala Nomor 98 Keluarahn Bongaya RT/RT : 03/003 Kec. Tamalate Makassar
Jnis Program : Kursus Kemandirian dan Kepercayaan Diri
Kamis, 05 November 2009
JADI MANUSIA SUKSES
Kebanyakan orang yang hidup tanpa tujuan akan terfokus berjalan ditempat dan menghabiskan waktunya secara membosankan tanpa pencapaian prestasi yang berarti. Mereka hanya menjadi "penonton" dari suatu kehidupan. Mereka hanya bisa melihat kesuksesan orang lain tapi sama sekali tidak pernah membayangkan untuk dirinya sendiri. Inilah yang disebut hidup tanpa misi alias hidup tanpa tujuan!. Anda harus mempunyai misi hidup didunia ini agar hidup Anda berarti dan menggairahkan!
Untuk mencapai sukses tentu saja tidak mudah, karena Anda juga harus menyikapi kegagalan dengan baik jika memang Anda menghadapi kegagalan. Untuk mencapai sukses kerap kali kita harus melewati kesalahan serta kegagalan dalam hidup. Banyak orang ingin sukses tapi sedikit sekali yang berani untuk menghadapi kegagalan. Kalau Anda ingin sukses, Anda tidak boleh takut gagal!
Simak"Prestasi Kegagalan" seseorang dan bandingkan dengan diri Anda:
*Gagal dalam bisnis/bangkrut, 1831
*Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, 1832
*Bisnis kembali bangkrut, 1834
*Tunangan meninggal dunia, 1835
*Nervous breakdown, 1836
*Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, 1838
*Dikalahkan dlm pemilihan unt US Conggress, 1843
*Dikalahkan dlm pemilihan unt US Conggress, 1848
*Dikalahkan dalam pemilihan US Senat, 1855
*Dikalahkan dlm pemilihan unt Vice President, 1856
*Dikalahkan dalam pemilihan US Senat, 1858
*1860, Abraham Lincoln, berhasil Menjadi President USA!! You cannot fail......Unless you Quit!!
Anda bayangkan selama lebih dari 25v tahun Abraham Lincoln adalah seorang "juara gagal". jadi sebenarnya kegagalan itu tidak ada selama Anda terus berjuang, bertahan, belajar dari kesalahan dan mencari cara yang lebih baik mencapai kemenangan. Lain halnya jika Anda berhenti mencoba maka pada saat itulah Anda pantas disebut sebagai orang yang gagal alias pecundang! Ingatlah bahwa "Winner never quit, Quitters never win!!"
Dalil untuk mencapai kesuksesan adalah:
1. Anda HARUS berani menjadi sedikit "GILA" (dalam hal yang positif).
Abraham Lincoln yang gagal puluhan tahun, Thomas alfa Edison yang gagal ribuan kali dalam uji coba lampu pijar, Colombus yang mengatakan dunia ini bulat ketika orang lain mengatakan dunia ini datar, Wright bersaudara yang ingin agar manusia bisa terbang, JF Keneddy yang ingin manusia bisa ke bulan dan lain-lain adalah contoh-contoh manusia yang agak sedikit "gila" dan karena keuletan yang luar biasa hebat inilah hidup mereka bermanfaat bagi banyak orang. Jadi terkadang Anda harus berani melakukan hal-hal yang berbeda dimana orang biasa tidak mau dan tidak berani melakukannya.
Seperti yang dikatakan oleh President Calvin Coolidge:
"Nothing in the world can take the place of persistence, talent will not, nothing is more common than unsuccessful men with talent. Education will not; the world is full of educated derelects. Persistence and determination alone are omnipotent".
"Tidak ada yang bisa menggantikan arti penting kegigihan dan keuletan. Bakatpun tidak, sebab ada sekian banyak orang gagal meski mereka berbakat. Pendidikan juga tidak bisa menggantikannya, sebab banyak orang berpendidikan tinggi tidak bisa mencapai apa-apa kecuali ijasahnya gerimpis dimakan jamur dan waktu. Kegigihan, keuletan dan tekat yang membara untuk mencapai tujuan hidup Anda inilah yang akan mendobrak rintangan yang Anda hadapi. Jadi jika kekalahan demi kekalahan berusaha menjegal dan menjatuhkan Anda dan kesuksesan nampaknya makin mustahil maka ingatlah pernyataan diatas, bahwa "Tidak ada yang bisa menggantikan kegigihan dan keuletan Anda!".
2. Kendalikan Pikiran Anda
Pikiran adalah kekuatan luar biasa yang harus bisa Anda kendalikan. Galileo bahkan pernah mengatakan "hati-hati dengan pikiran Anda". apa yang harus kita kendalikan? Pikiran negatif adalah hal yang harus bisa Anda kendalikan. Pikiran negatif memang tidak bisa kita tolak masuk ke pikiran kita, namun Anda harus melawannya dengan lebih banyak memasukkan pikiran positif.
Anda adalah apa yang Anda pikirkan!!. Jika Anda pikir gagal, maka sebenarnya adalah Anda sudah gagal. Untuk itu sukses dimulai dari pikiran Anda! Anda harus memiliki sikap "can do attitude" yakni "Aku bisa melakukan hal itu". Banyak orang yang belum apa-apa sudah mengatakan"aku tidak bisa". Memang nantinya Anda akan diuji oleh kekalahan/kegagalan tapi Anda jangan berhenti, tetap jaga pikiran Anda secara positif bahwa setelah malam yang paling gelap, fajar akan segera menyingsing, disana telah menunggu istana emas. Anda cukup hanya melewati kegagalan-kegagalan saja. Ketika tiap kali hati kecil kita gundah karena belum melihat suatu hal menjadi lebih baik maka anda harus melakukan oto sugesti kepada pikiran Anda" I refuse to give up, i shall continue firmly, steadly, and persistenly until my good appears"
Ingatkan diri Anda secara terus menerus bahwa sukses bukan hanya milik orang yang brilian, berbakat, penuh keberuntungan dll tetapi sukses luar biasa adalah milik orang yang persisten (pantang menyerah), yang terus berusaha mencari cara lebih baik dalam menemukan formula kemenangan meski berton-ton rintangan menghalangi Anda. Untuk menemukan emas, Anda harus menggali berton-ton tanah lumpur. Jangan pikirkan tanah lumpurnya tapi fokuskan pada emasnya!!.
"Penemuan terbesar dalam generasi saya adalah bahwa kita dapat merubah hidup kita dengan merubah pola pikir kita"(William James).
3. Selesaikan apa yang telah Anda mulai.
Ya!.... Anda harus menyelesaikan apa yang telah Anda mulai rencanakan sebelumnya, jangan berhenti sebelum Anda menyelesaikan. Fokuskan sampai tujuan Anda tercapai. Sukses dan gagal memiliki perbedaan yang tipis. Tidak ada orang yang gagal didunia ini, yang ada hanyalah orang cepat menyerah. Jika Thomas Alfa Edison berhenti pada percobaan yang ke 900 mungkin namanya tidak akan melegenda hingga saat ini.
Jangan repotkan pikiran Anda dengan kegagalan masa lalu apalagi sampai membuat Anda truma. Ubah rasa traumatik Anda, ubah kegagalan Anda menjadi energi positif untuk memperbaiki diri. Ubah energi kekalahan menjadi kekuatan baru dimana Anda akan melakukan upaya yang lebih baik dan lebih hebat dari sebelumnya.
Jangan pernah menyesali diri ataupun iri hati karena Anda tidak terlahir dalam keluarga kaya, tidak mendapat harta warisan berlimpah, tidak dapat suami/istri kaya, tidak dikaruniai bakat, keberuntungan dll. Untuk sukses Anda hanya perlu memiliki tujuan yang jelas, persistansi dan determinasi yang keras untuk mencapai tujuan tersebut. Hidup ini keras dan Anda juga harus keras agar hidup ini melunak kepada Anda.
Joint to http://www.mlmstats.net/index.php?do=berita.detail&id=4
Senin, 26 Oktober 2009
Materi Outbound
Materi (Pemateri) dan Sub Materi
Logika Visioner (DR. Ahyar Anwar, S.S., M.Si)
Sub Materi :
1. Definisi Logika dan Visioner
2. Pentingnya Logika dan Visioner bagi Generasi Bangsa
3. Manajemen kecepatan berlogika
4. Revolusi Pikiran dan sikap Visioner
5. Potensi Sukses orang-orang berlogika
Berpikir Kritis (Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum)
Sub Materi :
1. Definisi Berpikir dan Kritis
2. Pentingnya Berpikir
3. Kiat-kiat berpikir kritis
4. Hambatan Berpikir kritis dan resolusi
5. Berpikir kritis dengan perpaduan Local Wisdom?
Gerak Retorika (Dede Leman)
Sub Materi :
1. Definisi gerakan dalam retorika
2. Kesalahan-kesalahan gerakan retorika
3. Latihan gerakan retorika (bukan intonasi dan mimik)
4. Penguasaan Gerak 9 arah mata angin
5. Latihan gerak kreatif
Intonasi dan Mimik (Andi Baethal Muqaddas)
Sub Materi :
1. Definisi Intonasi dan Mimik
2. Penggabungan antara intonasi dan mimik
3. Urgensi Intonasi dan Mimik dalam retorika
4. Bisakah, Retorika tanpa Intonasi dan mimik?
5. Latihan Intonasi dan mimik
Syair Kemanusiaan Alam (Andhika Mappasomba)
Sub Materi :
1. Definisi syair dan kemanusiaan
2. Jenis2 syair
3. Benarkah syair adalah translasi perasaan penyair atau peran?
Kamis, 22 Oktober 2009
Pembantu Dekan I Fak. Adab dan Pembantu Dekan I Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar memberi respon positif dan direncanakan untuk dikerjasamakan dalam rangka peningkatan kepercayaan diri pada mahasiswa yang ada pada Fakultas tersebut
Senin, 19 Oktober 2009
STIKPER GUNUNG SARI
Jumat, 16 Oktober 2009
Ke Tajung Bayang Bawa Materi
Hari Minggu, 18 Oktober 2009
Jumat, 09 Oktober 2009
Peserta Terakhir
F03 Fasilitator idola
Rabu, 07 Oktober 2009
UNDANGAN DARI FAK SOSPOL UNISMUH
Diwakili oleh Eka Keswara Putra dan Hamka
Minggu, 27 September 2009
Undangan dari Kampus YAPIKA
"Eksistensi Kepercayaan Diri untuk Generasi Pemimpin Bangsa"
Jumat, 25 September 2009
Rabu, 09 September 2009
KOMITMEN......
Kamis, 20 Agustus 2009
Fasilitator CLC Lulusan Terbaik
Seluruh manajemen CLC LENSA Komunika mengucapkan selamat atas penganugrahan sebagai lulusan terbaik.
Tidak lupa juga kepada Tawakkal Nur (F06) dan Mardiyah MT (F09) sebagai lulusan 10 besar terbaik.
Semoga bisa menjadi yang terbaik dimasa datang.
Anastri M. (F08), Ilhad (F10), Muammar (F04) majulah dibaris terdepan.
Salam hormat
Kamis, 13 Agustus 2009
SIAPAKAH ANDA
Sebesar apa Kepercayaan diri anda?
KAMI PERCAYA NIAT ANDA
Bahwa :
a. Semua mahasiswa mau sukses
b. Semua pelajar mau menjadi pemimpin (dan memang harus bisa memimpin)
c. Semua pekerja mau bekerja dalam peran diri.
Kenyataannya :
a. Mayoritas mahasiswa hanya berburu indeks prestasi, kurang percaya diri didepan public
b. Pelajar tidak mempersiapkan dari dini untuk jadi pemimpin, juga karena kurang percaya diri
c. Tidak semua orang siap untuk bekerja.
DEMAM PANGGUNG,
TIDAK PeDe,
TIDAK BERINISIATIF.
Resikonya :
Mereka tidak siap menjadi generasi pelanjut pembangunan bangsa dimasa datang,
bahkan tidak siap mandiri.
Ancaman berikutnya :
MENJADI PENGANGGURAN INTELEKTUAL
PUBLIC SPEAKING UNTUK SISWA, MAHASIWA DAN EKSEKUTIF
Tema : Cipta generasi mandiri
Soft skill komunikasi
Dengan Metode IMPHAS PILAR
Yang dikembangkan selama bertahun-tahun oleh
LEMBAGA NURANI BANGSA INDONESIA KOMUNIKATIF
(LENSA Komunika)
Communication Learning Centre (CLC)
"SelfConfidence Way"
Alamat Sekretariat : Jln Kumala nomor 98 (Sudut Lampu merah Perempatan Kumala dan Andi Tonro) Makassar
Team work :
Ilhad,
eka Keswara Putra,
Anastry M.
Tawakkal,
Hamka,
Salmawati
Inez Risbayunika,
Muammar Kadafi
Ridhah Wahyuni
Syamsul Kamar
Senin, 10 Agustus 2009
Calon Pemimpin
UIN dan UIT telah bergabung
Rudy, Dhani, Arie dan Anto
Tanggal 11 Agustus, UVRI telah bergabung Khusnul Khotimah dan Nur
Update
86 Orang
20 Juli...........105 Orang
22 Juli...........110 Orang
7 Agustus.........115 Orang
10 Agustus........120 Orang
Rabu, 22 Juli 2009
PSiko Komunikasi
Pendahuluan
Komunikasi memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir setiap saat kita bertindak dan belajar dengan dan melalui komunikasi. Sebagian besar komunikasi yang kita lakukan berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi. Situasi komunikasi antar pribadi ini bisa kita temui dalam konteks kehidupan dua orang, keluarga, kelompok maupun organisasi.
Komunikasi antar pribadi mempunyai berbagai macam manfaat. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengenal diri sendiri dan orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengetahui dunia luar. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa menjalin hubungan yang lebih bermakna. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa melepaskan ketegangan. Melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengubah niali nilai dan sikap seseorang. Melalui komunikasi antar pribadi seseorang bisa memperoleh hiburan dan menghibur orang lain, dan sebagainya. Singkatnya komunikasi antar pribadi mempunyai berbagai macam kegunaan.
Definisi
Banyak definisi tentang komunikasi antar pribadi atau (interpersonal communications) beberapa di anataranya adalah sebagai berikut :
Theodorson (1969) : “adalah proses pengalihan informasi dari satu atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu atau kelompok orang lainnya”
Joseph De Vito (1976) : “Pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung”
Dean C Barlund (1968) : “Komunikasi yang selalu dihubungkan dengan pertemuan antara dua, tiga atau empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur”
Prinsip-prinsip dalam komunikasi interpersonal
1. Komunikasi Adalah Paket Isyarat
Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam “paket” (Pittenger, Hocket; & Danehy, 1960). Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. Manusia tidak mengutarakan rasa takut dengan kata-kata sementara seluruh tubuh nya bersikap santai. Manusia tidak mengungkapkan rasa marah sambil tersenyum. Seluruh tubuh – baik secara verbal maupun nonverbal – bekerja bersama-sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
2. Pesan yang Kontradiktif
Manusia dapat saja mengatakan “Saya begitu senang bertemu dengan anda”, tetapi berusaha menghindari kontak mata langsung dan melihat kesana-kemari untuk mengetahui siapa lagi yang hadir. Orang ini mengirimkan pesan yang kontradiktif. Manusia menyaksikan pesan yang kontradiktif (dinamai “pesan berbaur”) pada pasangan yang mengatakan bahwa mereka saling mencintai namun secara nonverbal melakukan hal-hal yang saling menyakiti, misalnya datang terlambat untuk suatu janji penting, mengenakan pakaian yang tidak disukai pasangannya, berkasih-kasihan dengan orang lain, menghindari kontak mata, atau tidak saling menyentuh.
Ernst Beier (1974), misalnya, berpendapat bahwa pesan-pesan ini yang dikatakannya sebagai “diskordansi” (discordance) merupakan akibat dari keinginan untuk mengkomunikasikan dua emosi atau perasaan yang berbeda. Sebagai contoh, bila manusia menyukai seseorang dan ingin mengkomunikasikan perasaan positif ini, tetapi ia juga tidak menyukainya dan ingin mengkomunikasikan perasaan negatif itu juga. Hasilnya adalah manusia tersebut mengkomunikasikan kedua perasaan itu, satu secara verbal dan lainnya secara nonverbal.
3. Komunikasi Adalah Proses Penyesuaian
Komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat tertentu (Pittenger dkk., 1960). Ini jelas kelihatan pada orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Mereka tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa berbeda. Tetapi, prinsip menjadi sangat relevan bila disadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbendaharaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. Budaya atau subbudaya yang berbeda, meskipun menggunakan bahasa yang sama, seringkali memiliki sistem komunikasi nonverbal yang sangat berbeda. Bila sistem ini berbeda, komunikasi yang bermakna dan efektif tidak akan terjadi. Sebagian dari seni komunikasi adalah mengidentifikasikan isyarat orang lain, mengenali bagaimana isyarat-isyarat tersebut digunakan, dan memahami apa artinya. Mereka yang hubungannya akrab akan menyadari bahwa mengenali isyarat-isyarat orang lain memerlukan waktu yang sangat lama dan seringkali membutuhkan kesabaran.
4. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi dan Hubungan
Komunikasi setidak-tidaknya sampai batas tertentu, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar (bersifat ekstern bagi) pembicara dan pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut hubungan di antara pihak (Watzlawick, Beavin, & Jackson, 1967). Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada bawahannya, “Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini.” Pesan sederhana ini mempunyai aspek isi (kandungan, atau content) dan aspek hubungan (relational).
Aspek isi mengacu pada tanggapan perilaku yang diharapkan – yaitu, bawahan menemui atasan setelah rapat. Aspek hubungan menunjukkan bagaimana komunikasi dilakukan. Bahkan penggunaan kalimat perintah yang sederhana sudah menunjukkan adanya perbedaan status di antara kedua pihak. Atasan dapat memerintah bawahan. Dalam setiap situasi komunikasi, dimensi isi mungkin tetap sama tetapi aspek hubungannya dapat berbeda, atau aspek hubungan tetap sama sedangkan isinya berbeda. Sebagai contoh, atasan dapat mengatakan kepada bawahan “Sebaiknya anda menjumpai saya setelah rapat ini” atau Dapatkah kita bertemu setelah rapat ini?” Dalam kedua hal, isi pesan pada dasarnya sama – artinya, pesan dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan perilaku yang sama – tetapi dimensi hubungannya sangat berbeda. Dalam kalimat pertama, jelas tampak hubungan atasan – bawahan, bahkan terasa kesan merendahkan bawahan. Pada yang kedua, atasan mengisyaratkan hubungan yang lebih setara dan memperlihatkan penghargaan kepada bawahan.
Demikian pula, adakalanya isi dapat berbeda tetapi dimensi hubungan tetap sama. Sebagai contoh, seorang remaja mungkin berkata kepada ayahnya, “Bolehkah saya pergi ke bioskop malam minggu ini? Dan “bolehkah saya menggunakan mobil malam ini?” Isi kedua pesan ini jelas sangat berbeda. Tetapi, dimensi hubungannya pada dasarnya tetap sama. Jelas ada hubungan bawahan – atasan di mana ijin untuk melakukan sesuatu yang diperoleh.
5. Komunikasi Melibatkan Transaksi Simetris dan Komplementer
Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan setiap elemen yang lain. Elemen-elemen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen : Masing-masing komponen dalam kaitannya dengan komponen yang lain. Sebagai contoh, tidak mungkin ada sumber tanpa penerima, tidak akan ada pesan tanpa sumber, dan tidak akan umpan balik tanpa adanya penerima. Karena sifat saling bergantung ini, perubahan pada sembarang elemen proses mengakibatkan perubahan pada elemen-elemen yang lain. Misalnya, Anton sedang berbincang-bincang dengan sekelompok teman, kemudian ibu Anton datang masuk ke kelompok. Perubahan “Khalayak” ini akan menyebabkan perubahan-perubahan lain. Barangkali Anton atau teman-temannya akan mengubah bahan pembicaraan atau mengubah cara membicarakannya. Ini juga dapat mempengaruhi berapa sering orang tertentu berbicara, dan seterusnya. Apapun perubahan yang pertama, perubahan-perubahan lain akan menyusul sebagai akibatnya.
Hubungan dapat berbentuk simetris atau komplementer (Watzlawick dkk., 1967). Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. Jika salah seorang mengangguk, yang lain mengangguk, jika yang satu menampakkan rasa cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif. Hubungan ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan di antara kedua orang yang bersangkutan.
Cara lain melihat hubungan simetris adalah dalam bentuk persaingan dan perebutan pengaruh di antara dua orang. Masing-masing orang dalam hubungan simetris perlu menegaskan kesebandingan atau keunggulannya dibanding yang lain (Lederer dan Jackson, 1986). Hubungan simetris bersifat kompetitif; masing-masing pihak berusaha mempertahankan kesetaraan atau keunggulannya dari yang lain. Jika, misalnya, salah satu mengatakan bahwa sesuatu itu harus dilakukan dengan cara tertentu, pihak yang lain akan menangkapnya sebagai pernyataan bahwa ia tidak cukup kompeten untuk memutuskan bagaimana sesuatu itu harus dilakukan. Kericuhan lebih menyangkut tentang siapa yang berhak memutuskan. Kericuhan ini lebih menyangkut siapa pihak yang lebih kompeten. Seperti dapat dengan mudah dipahami, tuntutan pengakuan akan kesetaraan (atau keunggulan) seringkali menimbulkan pertengkaran dan permusuhan.
Dalam hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda. Perilaku salah seorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan di antara kedua pihak dimaksimumkan. Orang menempati posisi yang berbeda; yang satu atasan, yang lain bawahan; yang satu aktif, yang lain pasif; yang satu kuat, yang lain lemah. Pada masanya, budaya membentuk hubungan seperti ini – misalnya, hubungan antara guru dan murid, atau antara atasan dan bawahan.
Walaupun hubungan komplementer umumnya produktif di mana perilaku salah satu mitra “melengkapi atau menguatkan perilaku yang lain” (Lederer dan Jackson, 1968), masih ada masalah. Salah satu masalah dalam hubungan komplementer, yang dikenal baik oleh banyak mahasiswa, adalah yang disebabkan oleh kelakuan yang berlebihan. Sementara hubungan komplementer antara seorang ibu yang melindungi dan membimbing dengan anaknya yang sangat bergantung kepadanya pada suatu saat sangat penting dan diperlukan untuk kehidupan si anak, hubungan yang sama ketika anak ini beranjak dewasa menjadi penghambat bagi pengembangan anak itu selanjutnya. Perubahan yang begitu penting untuk pertumbuhan tidak dimungkinkan terjadi.
6. Komunikasi Tak Terhindarkan
Mungkin banyak yang menganggap bahwa komunikasi berlangsung secara sengaja, bertujuan, dan termotivasi secara sadar. Dalam banyak hal ini memang demikian. Tetapi, sering kali pula komunikasi terjadi meskipun seseorang tidak merasa berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi. Ambil contoh, seorang pelajar yang duduk di barisan belakang dengan wajah tanpa ekspresi. Kadang-kadang menatap kosong ke arah jendela. Walaupun pelajar ini mungkin menganggap dirinya tidak sedang berkomunikasi dengan gurunya, guru yang bersangkutan akan menafsirkan berbagai pesan dari perilaku pelajar ini. Mungkin guru tersebut menganggap si murid tidak berminat terhadap pelajaran yang diberikannya, mungkin bosan, atau mungkin sedang memikirkan sesuatu. Apa pun, guru ternyata menerima pesan meskipun pelajar tadi tidak bermaksud berkomunikasi. Dalam situasi interaksi, anda tidak bisa tidak berkomunikasi (Watzlawick dkk., 1967). Tidaklah berarti bahwa semua perilaku merupakan komunikasi; misalnya, jika sang murid melihat ke luar jendela dan guru tidak melihatnya, komunikasi tidak terjadi.
Selanjutnya, bila manusia dalam situasi interaksi, ia tidak bisa tidak menanggapi pesan dari orang lain. Misalnya, jika sedang melihat seseorang melirik ke arah kita, kita pasti bereaksi dengan cara tertentu. Seandainyapun kita tidak bereaksi secara aktif atau secara terbuka, ketiadaan reaksi ini sendiri pun merupakan reaksi, dan itu berkomunikasi. Kita tidak bisa tidak bereaksi. Sekali lagi, jika kita tidak menyadari lirikan itu, jelas bahwa komunikasi tidak terjadi.
7. Komunikasi Bersifat Tak Reversibel
Manusia dapat membalikkan arah proses beberapa sistem tertentu. Sebagai contoh, Manusia dapat mengubah air menjadi es dan kemudian mengembalikan es menjadi air, dan ia dapat mengulang-ulang proses dua arah ini berkali-kali sesukanya. Proses seperti ini dinamakan proses reversibel. Tetapi ada sistem lain yang bersifat tak reversibel (irreversible). Prosesnya hanya bisa berjalan dalam satu arah, tidak bisa dibalik. misalnya, manusia dapat mengubah buah anggur menjadi minuman anggur (sari anggur), tetapi ia tidak bisa mengembalikan sari anggur menjadi buah anggur. Komunikasi termasuk proses seperti ini proses tak reversibel. Sekali manusia mengkomunikasikan sesuatu, maka ia tidak bisa tidak mengkomunikasikannya. Tentu saja, manusia dapat berusaha mengurangi dampak dari pesan yang sudah disampaikan; dapat saja, misalnya, mengatakan. “Saya sangat marah waktu itu; saya tidak benar-benar bermaksud mengatakan seperti itu.” Tetapi apapun yang anda lakukan untuk mengurangi atau meniadakan dampak dari pesan anda, pesan itu sendiri, sekali telah dikirimkan dan diterima, tidak bisa dibalikkan. (Ada pepatah Indonesia yang mengatakan, nasi telah menjadi bubur).
Prinsip ini mempunyai beberapa implikasi penting komunikasi dalam segala macam bentuknya. Sebagai contoh, dalam interaksi antarpribadi, khususnya dalam situasi konflik, kita perlu hati-hati untuk tidak mengucapkan sesuatu yang mungkin nantinya ingin kita tarik kembali. Pesan yang mengandung komitmen – pesan “aku cinta padamu” dengan segala macam variasinya – juga perlu diperhatikan. Jika tidak, kita mungkin terpaksa mengikatkan diri kita pada suatu posisi yang mungkin nantinya kita sesali. Dalam situasi komunikasi publik atau komunikasi masa, di mana pesan-pesan didengar oleh ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang, sangatlah penting kita menyadari bahwa komunikasi bersifat tak reversibel.
Arti Penting Komunikasi Interpersonal
1. Membantu perkembangan intelektual & sosial manusia ; perkembangan manusia sejak masih bayi sampai masa dewasamengikuti pola semakin meluasnya ketergantungan pada orang lain. Diawali dengan ketergantungan atau komunikasi intensif dengan ibu pada masa bayi, dengan saudara dan teman pada masa kanak-kanak, pada guru, pada masyarakat sekitar dan seterusnya. Perkembangan intelektual dan sosial manusia ditentukan oleh kualitas komunikasi kita dengan orang lain.
2. Pembentukan identitas & jati diri ; identitas dan jati diri manusia diperoleh melalui komunikasi dengan orang lain. Selama berkomunikasi dengan orang lain secara sadar atau tidak maka manusia mengamati, memperhatikan, dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan orang lain.
3. Memahami realitas & menguji kebenaran ; manusia dalam menemukan kebenaran dan kenyataan akan melakukan perbandingan sosial (social comparison). Hal ini hanya bisa dilakukan hanya melalui komunikasi
4. Menjaga kesehatan mental; kesehatan mental manusia juga ditentukan dari kualitas komunikasi yang dilakukan , bila manusia memiliki masalah dalam interkasi dan hubungan dengan manusia lain maka ia akan merasa tidak nyaman serta cemas dalam hidupnya. Bila ia menarik diri maka ia akan kesepian dan terlempar di dunia asing. Oleh karenanya peran mkomunikasi di sini sangatlah penting.
Sumber www.edwias.com
Tentang Komunikasi
TINDAKAN KOMUNIKASI meliputi :
1. Pelaku komunikasi (aktor), yaitu : komunikator dan komunikan
2. Pesan
3. Saluran (media)
4. Waktu & tempat
5. Situasi & kondisi
6. Hasil / akibat (efek)
EFEK KOMUNIKASI mencakup :
1. Kognitif
2. Afektif
3. Behavior
FUNGSI KOMUNIKASI :
1. Sebagai media pembentukan konsep diri
Mengenali diri sendiri.
2. Sebagai media pernyataan eksistensi diri
Menunjukkan akan keberadaan diri.
3. Sebagai media apresiasi
Mengungkapkan perasaan atau apa yang ada dalam pikiran.
4. Sebagai media ritual
Berbagi komitmen emosional.
5. Sebagai media instrumental
Menginformasikan, mengajarkan, mendorong, mengubah sikap, keyakinan dan perilaku, serta untuk menghibur.
TINGKATAN/KONTEKS KOMUNIKASI :
1. Komunikasi Intrapribadi
2. Komunikasi Antarpribadi
3. Komunikasi Kelompok
4. Komunikasi Organisasi
5. Komunikasi Massa
DEFINISI KOMUNIKASI menurut Sasa Djuarsa S (Ahli Ilmu Komunikasi UI)
“Suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang dan atau diantara 2 orang / lebih dengan tujuan tertentu.”
2 MACAM KOMUNIKASI :
A. Komunikasi Non Media :
1. Komunikasi Intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri)
2. Komunikasi Interpersonal (komunikasi dengan orang lain)
3. Komunikasi Kelompok (komunikasi dengan orang lain di dalam kelompok)
4. Komunikasi Organisasi (komunikasi di dalam organisasi)
B. Komunikasi Media :
1. Komunikasi Massa
a. Periodik
b. Non Periodik
2. Komunikasi Non Massa
PROSES KOMUNIKASI :
1. Monolog (seperti teori Harold Dwight Lasswell) --> masih memakai istilah komunikator dan komunikan
- Komunikasi satu arah / monolog
2. Interaksional --> masih memakai istilah komunikator dan komunikan
- Komunikasi dua arah / dialog
3. Transaksional --> menggunakan istilah AKTOR yang melakukan peran
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI :
1. Komunikasi adalah suatu proses
2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari pelaku
4. Komunikasi bersifat simbolis
5. Komunikasi bersifat transaksional
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Perbedaan Komunikasi dengan Publisistik :
Publisistik : lebih ditujukan kepada individu / kelompok di dalam suatu konteks negara atau sejenisnya.
Komunikasi : mempunyai pengertian yang lebih luas karena mencakup berbagai konteks kehidupan
Kamis, 25 Juni 2009
Trima kasihku buat U dan C
Communication Learning Centre (CLC) LENSA Komunika Pusat
Jalan Kumala Nomor 98 Makassar
(Perempatan Jalan Kumala Dan Andi Tonro)
Diundang kepada semua Kandidat dari semua kampus akan diberikan bimbingan Gratis, Untuk jelasnya hubungi fasilitator masing-masing
Trims
Selasa, 23 Juni 2009
Senin, 22 Juni 2009
Untuk F C dan I
Nb: paling lambat tanggal 27 Juni sudah harus ada kepastian alamat kantor, Insya Allah
Trims The Master
Sabtu, 20 Juni 2009
Komentar Peserta
Bagaimana Komentar Peserta kegiatan:
Ridah Wahyuni : LENSA Komunika…………HEBAT, saya suka dengan metode belajarnya karena membuat saya lebij percaya diri dari yang kemarin kemarin
Ichlasari : kegiatan ini enarik dan membawa beberapa perubahan pda diri saya, waktunya singkat namun cukup menarik, master menyajikan materi dengan sangat menarik, master berpenampilan ramah dan sopan, selalu member motivasi dan semangat u/ pr peserta (U/ Master)
Nur Inayah Alwi : Menarik, santai, penerapan terasa, tambah pengetahun.
Maesuri : Aku siap menjadi pemimpin setelah aku mengikuti bimbingan
Arahmi (F02) kesan n perasaanku setelah mgkt CLC yc seru,menyenangkan n z bias tW dmn letak kelemahan2 z bila tmpl d_dpn um. Pendapatq mdah2an dengan mengikuti adx kgtan ini z dapat lebih percaya diri untuk bias tampil d_dpn um n tdk grogi lg. Mudah2an CLC maju terus n banyak melahirkan gnrsi2 pemimpin, termasuk saya sendiri, he….^^
Susianti (F02), hanya 1 yang bisa yang saya katakana aku sangat senang n puas banget… tidak bisa z ungkapkan dengan kata2…
Nurul (F06), Alhamdulillah.. lega..z tambah yakin m karakter (keras)…lumayan capek…
Andriyansyah (F10): Traningnya memuaskan, saya bisa mengetahui, kesalan berkomunikasi saya, tapi saya sarankan waktunya ditambah, Thank You
Ramlah (03): Alhamdulillah aq lebih percaya diri..tinggal huruf E dan demam panggungnya yang perlu dihilangkan. Generasi Indonesia, generasi pemimpin, Generasi Mandiri.
Qamariah (F02) Wss, sangat baik dan menyenangkan tapi tadi kita disuruh berpendapat masing-masing org. Giliran saya merasa gugp n setiap kalimat kbanyakan kata E karena tidak terbiasa didepan umum/orang banyak…dengan diadakan acara ini saya bisa lebih percaya diri untuk tampil didepan umum serta dapat mengetahui bagaimana berkomunikasi yang baik dan dapat member manfaat bg saya!! Sekian dan met istrahat. Wassalam
Herlinda
(F02) Wss, sbb, sangat terkesan…sebenarnya saya kurang maksimal tadi karena gak punya persiapan yang mantap, apalagi masternya main tunjuk n lucunya kata2ku tadi gak nyambung bwnget, serta reflex eEq itu loh jadi bahan kritikan besar… kamu juga gak bilang kalau bakalan ada seperti itu she… ketahui fasilitatorku yang hebattt!!! Ini pertama kali saya dalam hidupku…
Abu Sofyan (F10), kalau bisa waktunya ditambah n kl bisa tempat trainingnya diruang terbuka aja, Generasi Indonesia, Generasi Pemimpin, Generasi Mandiri
Raden (F06), senang soalnya dah berani tampil didepan umum walaupun mash blak2an, n cape juga
Wahyuningsih, Selama mengikuti lensa komunika selama dua kali pertemuan, saya merasakan perubahan yang lebih banyak/yang lebih baik terutama dalam berkomunikasi. Karena saya bisa menegetahui semua kekurangan saya dalam berkomunikasi. Juga dulunya saya kurang mampu berbicara di depan umum. Sekarang sudah memiliki kemauan dan keberanian. Pesan: 1. Saya harap program lensa komunika semakin ditingkatkan dan diprkenalkan kepada orang-orang yang memiliki kekurangan dalam berkomunikasi. 2.kedekatan dan keakraban antara semua komponen lensa komunika semakin ditingkatkan.
ILHAM, Selama mengikuti lensa komunika ini saya sudah mengalami perubahan yang sangat pesat. Saya mampu berbicara didepan orang, saya sudah mengetahui intonasi, yang benar dalam menyampaikan sesuatu. Saya sudah tidak gerogi dan gemetar, dan saya dapat membaca orang ari gaya menyampaikan sesuatu hal.
Arahami Thahir, Kesan saya setelah mengikuti pelatihan CLC ini saya merasa percaya diri, saya sudah ada perubahan walaupun itu sedikit, baik itu dari segi cara berfikir, dan tampil didepan umum agar tidak gerogi. Dan dalam pelatihan ini sangatlah SERU. Pesan,Lensa komunika melahirkan generasi baru yang berjiwa pemimpin, dan maju terus. Hidup lensa komunika….
Selasa, 16 Juni 2009
Senin, 15 Juni 2009
PEMEGANG KODE
F12 Ridha Wahyuni
F13 Ichlasari (Ketua BEM Akbid)
NOMOR INDUK LENSA KOMUNIKA (NILK) NILK : 2570012 Eka Keswara Putra Kode F03 (dengan pemberian NILK tersebut) yang bersangkutan diberi predikat THE PILLAR CLC LENSA Komunika Pelantikan di Jlaan Pettarani III Pukul 13.30, selanjutnya konfrensi The Master dan Kode F C serta New Pillar di Warkop Ogy, tanggal 14 Juni 2009 Mereka yang hadir (Baca di Grup)
Jumat, 12 Juni 2009
Sukseskan
Dan juga sukseskan penyerahan NILK Untuk F03.
Selanjutnya yang bersangkutan berpredikat THE PILLAR CLC LENSA Komunika. (Syarat menjadi instruktur)
Pembagian jadwal untuk fasilitator dalam rangka kegiatan di di Akbid Mhd akan diumumkan Jumat sore atau hubungi kami. Terima kasih
Kamis, 11 Juni 2009
Penting.....
Maka kami berharap kepada seluruh Kode "F" agar meningkatkan kreatifitas dan daya inovasi..........
Salam Hormat 01 257
Minggu, 31 Mei 2009
Intelektual tanpa kredibilitas
1. Ketidak mampuan mengkomunikasikan isi otaknya kepada orang lain,
2. Enggan untuk belajar setelah menemukan hal-hal yang kecil.
Kredibilitas bersumber pada dua hal : a.Keahlian dan b.kepercayaan, pada perpaduannya akan menghasilkan manusia bijak, yang tidak mengangkat bahu terlalu tinggi (sombong karena alasan-alasan wibawa yang salah penempatan)
Sekarang kita diharapkan memiliki momentum penyadaran untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita.
Sudah siapkah anda?
Rabu, 27 Mei 2009
Mencapai Puncak di Air Mengalir
Senin, 25 Mei 2009
Sebulan aku menghilang
Sabtu, 25 April 2009
SELAMA SEBULAN DI BANTAENG
Senin, 13 April 2009
NO | No USER | Nama | Tempat/Tgl Lahir | Perguruan Tinggi/Instansi |
1 | 09.001.F01 | Inez Risbayunika | Enrekang, 21 Juli 1988 | APM |
2 | 09.002.F01 | Eka keswara Putra | Ujungpandang, 15 Juli 1988 | APM |
3 | 09.003.F01 | Muammar Kadafi | APM | |
4 | 09.004.F01 | Hamka | Wonokerto, 26 Januari 1990 | APM |
5 | 09.005.F01 | Tawakkal | Bantaeng, 6 april 1988 | APM |
6 | 09.006.F01 | Salmawati | Pa'lipungan (Gowa) 7 Juli 1989 | APM |
7 | 09.007.F01 | Anastri M | Ujung pandang, 3 Agustus 1988 | APM |
8 | 09.008.F01 | Mardiyah | Poso, 2 Maret 1989 | APM |
9 | 09.009.F01 | Ilhad | APM | |
10 | ||||
11 | 09.F08.011 | Alisyah | Jatia, 24 Okt 1988 | APM |
12 | 09.F08.012 | Sri Wahyu Ningsih | Akper Bhayangkara | |
13 | 09.F02.013 | Mulhaeri | Maggerang, 29 Okt 1989 | APM |
14 | 09.F02.014 | Ilham | Soppeng, 08 Agst 1988 | APM |
15 | 09.F02.015 | Milawati | Bulukumba, 17 Feb. 1989 | APM |
16 | 09.F02.016 | Ardiaswansyah | Sumbawa, 16 Apr 1989 | APM |
17 | 09.F02.017 | Herlinda | Wajo, 8 Jan 1989 | APM |
18 | 09.F02.018 | Qamariah Tanhar | Sinjai, 26 November 1989 | APM |
19 | 09.F02.019 | Susianti | Lamogo, 7 Juni 1989 | APM |
20 | 09.F02.020 | Sri Qurniati | Bintangor, 11 Des 1989 | APM |
21 | 09.F02.021 | Arahmi Tharir | Polewali, 10 Juli 1989 | APM |
22 | 09.F03.022 | Hendrik T.H | APM | |
23 | 09.F03.023 | Armianti | Barru, 16 Agustus 1990 | APM |
24 | 09.F03.024 | Ramla | Pangbarani, 12 September 1989 | APM |
25 | 09.F03.025 | Dewi Nuryanti | Jeneponto, 25 Oktober 1989 | APM |
26 | 09.F03.026 | Rezky Isnaeni Nasri | Bosso, 12 November 1989 | APM |
27 | 09.F04.027 | Hasni R | Pinrang, 27 Des 1988 | APM |
28 | 09.F04.028 | Rinto | Flores, 24 Nov. 1987 | APM |
29 | 09.F04.029 | Amiruddin | Jeneponto, 21 September 1989 | APM |
30 | 09.F04.030 | Usman | Jeneponto, 15 Juli 1988 | APM |
31 | 09.F04.031 | Safria Said | Enrekang, 14 Okt 1989 | APM |
32 | 09.F08.032 | Ansyar | Pinrang, 19 Juli 1988 | Akper Muhammadiyah |
33 | 09.F07.033 | Sri Wahyuni M | 15 Juni 1987 | APM |
34 | 09.F07.034 | Nismawati | APM | |
35 | 09.F06.035 | Wahyuningsih | Barukeke, 17 Sept 1989 | APM |
36 | 09.F06.036 | Asniati Ahmad | Jeneponto, 4 Sept 1988 | APM |
37 | 09.F06.037 | Nurul Asri A. | Ambon, 5 Sept 1991 | APM |
38 | 09.F06.038 | Raden Wirawan | Bulukumba, 12 Juli 1990 | APM |
39 | 09.F06.039 | Windah | Ujungpandang, 29 Des 1989 | APM |
40 | 09.F03.040 | Kartika Saputri | Jeneponto, 18 November 1990 | APM |
41 | 09.F10.041 | Heriansyah | Kotabaru, 2 Nov 1990 | APM |
42 | 09.F10.042 | Muh. Sabran | Soroako, 10 Maret 1984 | UMI |
43 | 09.F10.043 | Ilham Dayani | Tanjunglalak, 26 Juni 1989 | UNISMUH |
44 | 09.F10.044 | Abu Sofyan | Kirasian, 11 Juli 1986 | UNISMUH |
45 | 09.F10.045 | Andriansyah | Kotabaru, 29 Nov. 1990 | AMIK Dipanegara |
46 | 09.F04.046 | Indayanti | Batang, 20 Juni 1990 | APM |
47 | 09.F04.047 | Amar Hanafi | Tanahberu, 23 Des 1988 | APM |
48 | 09.F04.048 | Syamsul Kamar | Kalumpang, 24 Agust 1988 | APM |
49 | 09.F04.049 | Ummiati Karim | Sumigo, 31 Juli 1989 | APM |
50 | 09.F09.050 | Hasliana Niswan | Palopo, 28 Agust 1989 | APM |
51 | 09.F09.051 | Nur Wahyuni | APM | |
52 | 09.F01.052 | Syamsul Kamar | Bantaeng, 18 September 1981 | PKM Sinoa |
53 | 09.F11.053 | Masliana, Amk | Pusk Sinoa | |
54 | 09.F11.054 | Masni, Am, Ak | Pusk Kota | |
55 | 09.F11.055 | Hj. Hariani, S. Kep | Pusk kassi-kassi | |
56 | 09.F11.056 | Suharni, AMG | Pusk. Campagaloe | |
57 | 09.F11.057 | Rosmiati, AMK | RSUD | |
58 | 09.F11.058 | Armansa, Amd. Kep | Pusk. Campagaloe | |
59 | 09.F11.059 | Ilham Faisal, S.Pd | SMP Neg 4 Bantaeng | |
60 | 09.F11.060 | Fahruddin Maula | UNHAS | |
61 | 09.F11.061 | dr. Bambang Eko Wardoyo | PKM Bissappu | |
62 | 09.F11.062 | dr. Rez | PKM kota | |
63 | 09.F11.063 | dr. M. Idris | PKM Kota | |
64 | 09.F11.064 | St. Musfira, Amd. Kep | PKM Kota | |
65 | 09.F11.065 | Nurhidayah, AMK | PKM Kota | |
66 | 09.F11.066 | Kartini, Amd. Keb | RSUD | |
67 | 09.F11.067 | Erni Damayanti, Amd.kg | PKM Campaga loe |