Buat Tingkat I
Tulis nama dan NIM
Minimal 2 halaman A4
1. Gambarkan tentang proses keperawatan?
2. Mana yang lebih penting antara pengkajian, intervensi dan evaluasi, Jelaskan?
SEBUTKAN NAMA SUMBER Buku yang kamu pakai?
dan kamu main di warnet mana, klient berapa?
TUGAS INI SELESAI SAMPAI HARI KAMIS
Cara buat tugas, masukkan jawaban anda ke komentar, bagian bawah posting ini. Masukkan alamat email anda dan akunt google anda
KOMENTAR TELAH DITUTUP
Gambarkan Proses Keperawatan
BalasHapusJawab :
Gambaran Proses Keperawatan
Menurut Doenges (2000) proses keperawatan adalah proses yang terdiri dari 5 tahap yang spesifik :
a. Pengkajian adalah
pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara sistematis, meliputi fisik, psikologi, sosiokultural, spiritual, kognitif, kemampuan fungsional, perkembangan ekonomi dan gaya hidup. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya.
b. Identifikasi masalah/Diagnosa keperawatan
adalah analisa data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan risiko tinggi.
c. Perencanaan adalah : proses dua bagian:
pertama : identifikasi tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti, mempertimbangkan keinginan dan sumber pasien.
kedua :pemilihan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
d. Implementasi adalah:
melakukan tindakan dan mendokumentasikan proses keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan.
e. Evaluasi adalah :
menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan. Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinu.
Menurut Rothrock(1987) pengkajian merupakan fase
pertama proses keperawatan yang meliputi pengumpulan
data dan organizing data.
Pengumpulan data adalah alat utama pengkajian
awal pasien dan merupakan proses yang kontinu untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk memberikan
asuhan keperawatan. Informasi aktual atau potensial
dapat datang secara langsung dari pasien, keluarga atau
teman, rekam medik, atau tenaga kesehatan lain. Datanya
subjektif ( apa yang dinyatakan pasien ), atau data
objektif apa yang dilihat, didengar, dicium, atau
disentuh oleh perawat). Data diperoleh dengan
wawancara, pemeriksaan fisik, atau dengan membaca laporan (hasil rontgen, pemeriksaan laborat, catatan
perkembangan atau konsultasi).
Organisasi data adalah pengorganisasian dan
pengolahan informasi penting Untuk membantu pengambilan
keputusan yang efisien.
2. Diagnosa keperawatan NANDA
a. Definisi NANDA
Istilah diagnosa keperawatan digunakan sebagai verba dan nomina. Sebagai Nomina dalam kaitan dengan karya NANDA, yaitu sebuah label yang disetujui oleh NANDA yang mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien yang spesifik, merupakan masalah yang menggambarkan masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat: dapat berupa masalah fisik, sosiologis dan
psikologis. Sebagai verba merupakan proses mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien yang spesifik digunakan dengan beberapa perawat sebagai tahapan kedua dari proses keperawatan. Menurut NANDA definisi diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenahi respon individu, keluarga, dan komunitas
terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual dan potensial
(hasil konferensi NANDA ke 9 tahun 1990 cit Doenges 2000). Diagnosa keperawatan menjelaskan bagaimana keadaan klien pada saat ini dan mencerminkan perubahan-perubahan pada kondisi klien.
b. Tipe Diagnosa Keperawatan NANDA ada 3 yaitu:
Diagnosa keperawatan aktual adalah respon manusia saat ini terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.
Diagnosa Keperawatan Resiko, adalah menunjukkan respon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang dengan faktor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan kerentanan
Diagnosa Keperawatan Kesejahteraan, adalah menguraikan respon manusia terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi
c. Komponen Pernyataan Diagnosa Keperawatan adalah:
1). Problem (masalah atau kebutuhan) adalah nama atau label diagnosa yang diidentifikasi dari daftar
NANDA.
2). Faktor risiko / faktor yang berhubungan adalah penyebab atau alasan yang dicurigai dari respon
yang telah diidentifikasi dari pengkajian.
3). Definisi karakteristik (tanda dan gejala):
manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa keperawatan.
d. Pemberi Sifat untuk Label Diagnosa :
1). Akut : berat tetapi durasi singkat.
2). Perubahan : suatu perubahan dari dasar.
3). Kronik : bertahan dalam waktu lama, berulang, konstan.
4). Menurun : sedikit, kurang dalam ukuran jumlah, derajat.
5). Defisien : tidak adekuat dalam jumlah, ukuran, derajat, defektif, tidak cukup, tidak lengkap.
6). Deplesi : hilang sebagian ada keseluruhan atau habis.
7). Disfungsional: abnormal, fungsi tidak sempurna.
8). Gangguan : terganggu, terhenti, dipengaruhi
oleh.
9). Kelebihan : ditandai dengan jumlah atau kuantitas yang lebih besar dari yang diperlukan,
yang diinginkan atau bermanfaat.
10). Meningkat : lebih besar dalam jumlah, ukuran dan derajat.
11). Kerusakan : membuat buruk, melemah, rusak,
menurun, memburuk.
12). Tidak efektif: tidak menghasilkan efek yang diharapkan.
13). Intermiten : berhenti dan mulai lagi pada
interval tertentu, periodik siklik.
14). Potensial terhadap peningkatan (untuk penggunaan diagnosa kesejahteraan ) :
peningkatan di definisikan sebagai membuat
lebih besar, meningkatkan kualitas, atau
lebih dari yang diinginkan.
e. Keuntungan diagnosa keperawatan :
1). Memberikan bahasa yang umum bagi perawat.
2). Meningkatkan identifikasi tujuan informasi yang tepat dan tajam.
3). Dapat menciptakan standar untuk praktik keperawatan.
4). Memberikan dasar peningkatan kualitas.
3. Intervensi Keperawatan
a. NOC( Nursing Outcome Classification )
Nursing outcome classification ( NOC)
Menggambarkan respon pasien terhadap tindakan keperawatan (Johnson and mass 1997 cit www.minurse.org). NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Standar kriteria hasil pasien sebagai dasar untuk menjamin keperawatan sebagai partisipan penuh dalam evaluasi klinik bersama dengan disiplin ilmu kesehatan lain.
Klasifikasi berisi 190 kriteria hasil yang diberi label, definisi dan indikator atau ukuran untuk menentukan kriteria hasil yang diterima.
NOC melengkapi NIC taxonomi, NOC adalah hasil yang diharapkan setelah klien mendapat tindakan secara komprehensif dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarisasi.
Manfaat NOC dalam keperawatan menurut www.nursing.uiowa: adalah sebagai berikut :
1). memberikan label dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif. 2). Sebagai hasil dari intervensi keperawatan. 3). Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan perawat-perawat dan disiplin ilmu lain. 4). Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan yang umum.
5). Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi kuantitatif.
b. NIC (Nursing Intervention Classification )
Adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yang dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan dalam berbagai diagnosa keperawatan dan mengatur pelayanan kesehatan. Menurut IOWA (1996), NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan.
1. Keuntungan NIC menurut McClokey and Bulecheck (1996) adalah sebagai berikut :
a). membantu menunjukkan aksi perawat dalam sistem pelayanan kesehatan.
b). Menstandarisasi dan mendefinisikan dasar pengetahuan untuk kurikulum dan praktik
keperawatan.
c). Memudahkan memilih intervensi
keperawatan yang tepat.
d). Memudahkan komunikasi tentang perawat kepada perawat lain dan penyedia layanan
kesehatan lain.
e). Membantu pendidik untuk mengembangkan kurikulum yang lebih baik dengan praktik klinis.
f). Memperbolehkan peneliti untuk menguji keefektifan dan biaya perawatan.
g). Memudahkan pengajaran pengambilan
keputusan klinis bagi perawat baru.
h). Membantu tenaga administrasi dalam perencanaan staf dan peralatan yang dibutuhkan lebih
efektif. i). Memudahkan perkembangan dan penggunaan sistem informasi perawat.
j). Mengkomunikasikan kealamiahan perawat kepada publik.
2). Kelebihan NIC menurut Mc Closkey and Bulecheck (1996) adalah :
a). Komprehensif.
b). Berdasarkan riset.
c). Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek yang ada.
d). Mempunyai kemudahan untuk menggunakan struktur organisasi
(Domain, kelas, intervensi, aktivitas).
e). Bahasa jelas dan penuh arti klinik. f). Dikembangkan oleh tim riset yang besar
dan bermacam- macam tim.
g). Menjadi dasar pengujian. h). Dapat diakses melalui beberapa publikasi
i). Dapat dihubungkan Diagnosa Keperawatan NANDA
j). Dapat dikembangkan bersama NOC.
k). Dapat diakui dan diterima secara nasional.
2. Mana yang lebih penting antara pengkajian, intervensi, dan evaluasi. Jelaskan
Jawab :
Pada dasarnya semua proses keperawatan adalah sama pentingnya tapi pengkajian mungkin lebih penting karena pengkajian adalah awal dari proses keperawatan dimana bila dari awal pengkajian sudah salah maka baik intervensi juga evaluasi otomatis akan salah. Dan pengkajian juga akan menentukan intervensi yang akan dilakukan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
. posted by KLATEN JATENG @ 7:01 AM
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
Make a Comment
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/05/10/proses-keperawatan/
nama warnet : sky net 2
dari
nama : Suharniati
nim : 06.08.185
kls : Ib
akper al - hambra makassar
Nama : Dewi Sartika
BalasHapusNIM : 0608134
1. Gambarkan tentang proses keperawatan?
2. Mana yang lebih penting antara pengkajian, intervensi dan evaluasi, Jelaskan?
Jawaban >>>!!!
1. Proses keperawatan sebagian dari pada bidang2 umum dan khususnya ( Kedokteran, kesehatan, hukum, masyarakat, dll ) penilitian dan proses keperawatan merupakan sebuah metode, strategi atau cara baru berbasis pengalaman lapangan untuk menemukan realitas di bidangnya, atau pada bidang lain yang terkait.
Proses keperawatan juga memerlukan pembelajaran atau bahasa yang unik, memasukkan aturan2 baru dan menggunakan pengalaman untuk bekerja tentang cara pembelajaran yg efektif dengan dunia. dalam proses keperawatan di mulai dari keluarga, individu, kemudian masyarakat. dan di dalam proses keperawatan keluarga terdapat beberapa tahap proses keperawatan saling bergantungan satu sama lainnya dan bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain. Tahapan-tahapan tersebut terdiri dari Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah pengkajian :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Sosial
e. Spiritual
2. Perumusan diagnosis keperawatan
3. Penyusunan perencanaan
Perencanaan disusun dengan berdasarkan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawtan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Adapun peran perawat dalam keperawatan antara lain :::
*
Perawat bertanggung-jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan dari yang bersifat sederhana sampai pada yang paling kompleks kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat
*
Tenaga keperawatan secara fungsional mengelola pelayanan keperawatan termasuk perlengkapan, peralatan dan lingkungan.Disamping itu membimbing petugas kesehatan yang berpendidikan lebih rendah, bertanggung-jawab dalam hal administrasi keperawatan baik di masyarakat maupun di dalam institusi dalam mengelola pelayanan keperawatan untuk pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat
*
Tenaga Keperawatan bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan dasar bagi tenaga kesehatan lainnya dan tenaga anggota keluarga.
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan , pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai partne aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
***Pelayanan Keperawatan di masa mendatang harus dapat memberikan Consumer Minded terhadap pelayanan yang diterima.Implikasi pelayanan keperawatan akan terus mengalami perubahaan dan hal ini akan dapat terjawab dengan memahami dan melaksanakan karakteristik perawat professional dan perawat millennium. Menurut Nursalam Peran perawat di masa depan harus berkembang seiring dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan kebutuhan masyarakat, sehingga perawat, dituntut mampu manjawab dan mengantisipasi terhadap dampak dari perubahan.
2. Antara pengkajian, intervensi dan evaluasi yang lebih penting menurut saya adalah pengkajian karena Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. selain itu kita dapat memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yang bisa mempengaruhi status kesehatannya.
Pengkajian dapat juga di artikan sebagai pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisa data sehingga dapat diketahui masalah keperawatan yang ada pada klien ketika pada masa lalu dan dari defenisi contoh-contoh tersebut maka saya simpulkan bahwa yang lebih penting adalah pengkajian sebelum intervensi dan evaluasi.
Setelah melakukan pengkajian kita dapat mengIntervensi pada pasien, karena Intervensi merupakan preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan, dan melakukan Intervensi kita dapat mengevaluasi pasien dengan cara menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal, dan selain itu Evaluasi mengacu mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan.
Dan kembali saya katakan bahwa pengkajian lebih penting dari Intervensi maupun Evaluasi.
Komentar:
Menurut saya blog yang bapak miliki sangat bagus karena dalam blog ini terdapat berbagai macam informasi.
Proses Keperawatan…
BalasHapusProses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
* Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
* Bersifat teratur dan sistematis.
* Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
* Memberikan asuhan keperawatan secara individual
* klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
* Dapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
* Melakukan interview/wawancara.
* Riwayat kesehatan/keperawatan
* Pemeriksaan fisik
* Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
•2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
* Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
* Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
•3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
•4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 198 8)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
pengkajian lebih penting karna merupakan awal dari proses yang lain.
warnet sky net2
klient 12
NAMA:MARLINA NURDIN
BalasHapusNIM:06.08.156
WARNET:UKHUWA NET
KLIENT:8
Jawaban No:1
FUNGSI PROSES KEPERAWATAN
1. Sebagai kerangka berpikir untuk fungsi dan tanggung jawab keperawatan dalam ruang lingkup yang sangat luas
2. Sebagai alat untuk mengenal masalah klien, merencanakan secara sistematis, melaksanakan rencana dan menilai hasil.
SASARAN
Sasaran dalam proses keperawatan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah keperawatan, karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual. Dapat juga yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan faktor ketidaktahuan klien tentang perawatan diri atau karena kelemahan fisik, mental dan sosial.
Komponen yang terkait adalah :
1. Klien (individu, keluarga, masyarakat)
2. Provider atau pemberi pelayanan keperawatan
3. Anggota tim kesehatan lainnya.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PROSES KEPERAWATAN
A. Bagi Pelayanan Kesehatan :
1. Pedoman yang sistematis bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan
2. Sebagai alat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
B. Bagi Pelaksana Keperawatan
1. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Bila semua kebutuhan klien dapat dipenuhi, tentu akan dapat mempercepat proses penyembuhan klien dan kepuasan bagi klien akan pelayanan keperawatan yang diberikan. Dengan demikian, mutu asuhan keperawatan akan meningkat.
2. Pengembangan ketrampilan intelektual dan teknis bagi tenaga pelaksana keperawatan.
3. Peningkatan citra keperawatan dan tenaga keperawatan.
Jalan yang paling tepat untuk meningkatkan citra keperawatan dan profesi keperawatan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Kepuasan knsumen terhadap pelayanan keperawatan menunjukkan keyakinannya terhadap profesi keperawatan.
4. Meningkatkan peran dan fungsi perawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
5. Pengakuan otonomi keperawatan oleh masyarakat dan profesi lain.
Profesi keperawatan memberikan kesempatan kepada tenaga keperawatan untuk melaksanaan otonomi profesinya, yang didasari oleh tanggung gugat dan tanggung jawab, penerapan etika profesi dan standart praktek keperawatan.
6. Peningkatan rasa solidaritas.
Kesamaan metode praktek keperawatan yang digunakan oleh semua tenaga keperawatan akan memperkuat persatuan serta menggambarkan otonomi dan identitas keperawatan.
7. Peningkatan kepuasan tenaga keperawatan.
Kepuasan konsumen terhadap pelayanan keperawatan dengan sendirinya akan menimbulkan kepuasan bagi tenaga perawatan.
8. Memupuk rasa percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan
9. Untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Proses keperawatan dapat mendukung dan memberi sumbangan dalam pengembangan penelitian ilmu keperawatan, sehingga dapat dikembangkan metode-metode yang baku dalam memberikan asuhan keperawatan.
C. Bagi Pasien :
1. Aspek keperawatan yang diterima bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
2. Merangsang partisipasi pasien dalam perawatan dirinya (self care)
3. Kelanjutan asuhan
4. Terhindar dari mal-praktik
Jawaban No: 2
Menurut saya evaluasi yang lebih penting Karena merupakan tahap akhir dari segalah proses dan mengacu pada tujuan dan kriteria .
sedangkan pengkajian intervensi tidak mengacu pada tujuan dan tahap akhir
A.Qamariah
BalasHapus0608126
Warnet Cozy (internet, wifi & cafe)
Klient 3
1.Gambarkan tentang proses keperawatan
Proses keperawatan adalah :
1. Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien.
2. Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.
3. Merupakan pendekatan ilmiah
4. Terdiri dari 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Atau, ada pula yang menterjemahkannya ke dalam 5 tahap : pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1.Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2.Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon
1.Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
2.Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
Melakukan interview/wawancara.
Riwayat kesehatan/keperawatan
Pemeriksaan fisik
Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 198
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
Komentar:
Menurut saya proses keperawatan Adalah proses dimana digunakan dalam membantu perawat melakukan praktek keperawatan untuk memecahkan suatu masalah klien. Proses keperawatan dapat pula diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis/ tersusun rapi untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang baik individual, keluarga dan masyarakat. Dimana dalam proses keperawatan mempunyai 4 tahap yang harus kita lakukan agar sesuai dengan askep.
2. Mana yang lebih penting antara pengkajian, intervensi dan evaluasi, Jelaskan?
Komentar :
Menurut saya yang lebih penting yaitu pada tahap pengkajian. Karena dimana kita ketahui pada tahap ini merupakan tahap awal atau langkah pertama yang kita ambil yang merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untukmengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data (meskipun setiap langkah dari proses keperawatan harus selalu didokumentasikan juga).
Pengumpulan dan pengorganisasian data harus menggambarkan dua hal, yaitu : status kesehatan klien dan kekuatan – masalah kesehatan yang dialami oleh klien.
Pengkajian keperawatan data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang berisikan status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya.
Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan kepada klien.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1.Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2.Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3.Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4.Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health,
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
BalasHapus•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
* Melakukan interview/wawancara.
* Riwayat kesehatan/keperawatan
* Pemeriksaan fisik
* Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
•2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
* Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
* Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
•3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
•4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 198 8)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.
PROSES KEPERAWATAN
Menurut Doenges (2000) proses keperawatan adalah proses yang terdiri dari 5 tahap yang spesifik :
a. Pengkajian adalah : pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara sistematis, meliputi fisik, psikologi, sosiokultural, spiritual, kognitif, kemampuan fungsional, perkembangan ekonomi dan gaya hidup. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya.
b. Identifikasi masalah/Diagnosa keperawatan adalah analisa data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan risiko tinggi.
c. Perencanaan adalah : proses dua bagian:
pertama : identifikasi tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti, mempertimbangkan keinginan dan sumber pasien.
kedua :pemilihan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
d. Implementasi adalah: melakukan tindakan dan mendokumentasikan proses keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan.
e. Evaluasi adalah : menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan. Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinu.
Menurut Rothrock(1987) pengkajian merupakan fase
pertama proses keperawatan yang meliputi pengumpulan
data dan organizing data.
Pengumpulan data adalah alat utama pengkajian
awal pasien dan merupakan proses yang kontinu untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk memberikan
asuhan keperawatan. Informasi aktual atau potensial
dapat datang secara langsung dari pasien, keluarga atau
teman, rekam medik, atau tenaga kesehatan lain. Datanya
subjektif ( apa yang dinyatakan pasien ), atau data
objektif apa yang dilihat, didengar, dicium, atau
disentuh oleh perawat). Data diperoleh dengan
wawancara, pemeriksaan fisik, atau dengan membaca laporan (hasil rontgen, pemeriksaan laborat, catatan
perkembangan atau konsultasi).
Organisasi data adalah pengorganisasian dan
pengolahan informasi penting Untuk membantu pengambilan
keputusan yang efisien.
2. Diagnosa keperawatan NANDA
a. Definisi NANDA
Istilah diagnosa keperawatan digunakan sebagai verba dan nomina. Sebagai Nomina dalam kaitan dengan karya NANDA, yaitu sebuah label yang disetujui oleh NANDA yang mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien yang spesifik, merupakan masalah yang menggambarkan masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat: dapat berupa masalah fisik, sosiologis dan
psikologis. Sebagai verba merupakan proses mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien yang spesifik digunakan dengan beberapa perawat sebagai tahapan kedua dari proses keperawatan. Menurut NANDA definisi diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenahi respon individu, keluarga, dan komunitas
terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual dan potensial
(hasil konferensi NANDA ke 9 tahun 1990 cit Doenges 2000). Diagnosa keperawatan menjelaskan bagaimana keadaan klien pada saat ini dan mencerminkan perubahan-perubahan pada kondisi klien.
b. Tipe Diagnosa Keperawatan NANDA ada 3 yaitu:
1). Diagnosa keperawatan aktual adalah respon manusia saat ini terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.
2). Diagnosa Keperawatan Resiko, adalah menunjukkan respon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang dengan faktor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan kerentanan.
3). Diagnosa Keperawatan Kesejahteraan, adalah menguraikan respon manusia terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi.
c. Komponen Pernyataan Diagnosa Keperawatan adalah:
1). Problem (masalah atau kebutuhan) adalah nama atau label diagnosa yang diidentifikasi dari daftar NANDA.
2). Faktor risiko / faktor yang berhubungan adalah penyebab atau alasan yang dicurigai dari respon yang telah diidentifikasi dari pengkajian.
3). Definisi karakteristik (tanda dan gejala):
manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa keperawatan.
d. Pemberi Sifat untuk Label Diagnosa :
1). Akut : berat tetapi durasi singkat.
2). Perubahan : suatu perubahan dari dasar.
3). Kronik : bertahan dalam waktu lama, berulang, konstan.
4). Menurun : sedikit, kurang dalam ukuran jumlah, derajat.
5). Defisien : tidak adekuat dalam jumlah, ukuran, derajat, defektif, tidak cukup, tidak lengkap.
6). Deplesi : hilang sebagian ada keseluruhan atau habis.
7). Disfungsional: abnormal, fungsi tidak sempurna.
8). Gangguan : terganggu, terhenti, dipengaruhi
oleh.
9). Kelebihan : ditandai dengan jumlah atau kuantitas yang lebih besar dari yang diperlukan, yang diinginkan atau bermanfaat.
10). Meningkat : lebih besar dalam jumlah, ukuran dan derajat.
11). Kerusakan : membuat buruk, melemah, rusak,
menurun, memburuk.
12). Tidak efektif: tidak menghasilkan efek yang diharapkan.
13). Intermiten : berhenti dan mulai lagi pada
interval tertentu, periodik siklik.
14). Potensial terhadap peningkatan (untuk penggunaan diagnosa kesejahteraan ) :
peningkatan di definisikan sebagai membuat
lebih besar, meningkatkan kualitas, atau
lebih dari yang diinginkan.
e. Keuntungan diagnosa keperawatan :
1). Memberikan bahasa yang umum bagi perawat.
2). Meningkatkan identifikasi tujuan informasi yang tepat dan tajam.
3). Dapat menciptakan standar untuk praktik keperawatan.
4). Memberikan dasar peningkatan kualitas.
3. Intervensi Keperawatan
a. NOC( Nursing Outcome Classification )
Nursing outcome classification ( NOC)
Menggambarkan respon pasien terhadap tindakan keperawatan (Johnson and mass 1997 cit www.minurse.org). NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Standar kriteria hasil pasien sebagai dasar untuk menjamin keperawatan sebagai partisipan penuh dalam evaluasi klinik bersama dengan disiplin ilmu kesehatan lain.
Klasifikasi berisi 190 kriteria hasil yang diberi label, definisi dan indikator atau ukuran untuk menentukan kriteria hasil yang diterima.
NOC melengkapi NIC taxonomi, NOC adalah hasil yang diharapkan setelah klien mendapat tindakan secara komprehensif dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarisasi.
Manfaat NOC dalam keperawatan menurut www.nursing.uiowa: adalah sebagai berikut :
1). memberikan label dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif. 2). Sebagai hasil dari intervensi keperawatan. 3). Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan perawat-perawat dan disiplin ilmu lain. 4). Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan yang umum.
5). Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi kuantitatif.
b. NIC (Nursing Intervention Classification ) Adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yang dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan dalam berbagai diagnosa keperawatan dan mengatur pelayanan kesehatan. Menurut IOWA (1996), NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan.
1). Keuntungan NIC menurut McClokey and Bulecheck (1996) adalah sebagai berikut :
a). membantu menunjukkan aksi perawat dalam sistem pelayanan kesehatan. b). Menstandarisasi dan mendefinisikan dasar pengetahuan untuk kurikulum dan praktik keperawatan.
c). Memudahkan memilih intervensi
keperawatan yang tepat.
d). Memudahkan komunikasi tentang perawat kepada perawat lain dan penyedia layanan kesehatan lain.
e). Membantu pendidik untuk mengembangkan kurikulum yang lebih baik dengan praktik klinis.
f). Memperbolehkan peneliti untuk menguji keefektifan dan biaya perawatan. g). Memudahkan pengajaran pengambilan
keputusan klinis bagi perawat baru.
h). Membantu tenaga administrasi dalam perencanaan staf dan peralatan yang dibutuhkan lebih efektif. i). Memudahkan perkembangan dan penggunaan sistem informasi perawat.
j). Mengkomunikasikan kealamiahan perawat kepada publik.
2). Kelebihan NIC menurut Mc Closkey and Bulecheck (1996) adalah :
a). Komprehensif.
b). Berdasarkan riset.
c). Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek yang ada.
d). Mempunyai kemudahan untuk menggunakan struktur organisasi (Domain, kelas, intervensi, aktivitas).
e). Bahasa jelas dan penuh arti klinik. f). Dikembangkan oleh tim riset yang besar dan bermacam-macam tim.
g). Menjadi dasar pengujian. h). Dapat diakses melalui beberapa publikasi i). Dapat dihubungkan Diagnosa Keperawatan NANDA
j). Dapat dikembangkan bersama NOC.
k). Dapat diakui dan diterima secara nasional.
Diposkan oleh dalhar aljafar di 19:11
nama : heri irawan
BalasHapusnim : 0608145
Gambaran tentang proses keperawatan
Proses keperawatan
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang. Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
Bersifat teratur dan sistematis serta Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara individual, klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien Dapat digunakan dalam keadaan apapun.Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
v Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
v Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
v Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.sedang Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.kemudian metode pengumpulan data meliputi :
Melakukan interview/wawancara.
Riwayat kesehatan/keperawatan
Pemeriksaan fisik
Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
•2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
•3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
•4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
sumber buku : Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
alamat warnet: skynet2
klient : 12
Marwah Nasir
BalasHapus0608157
Warnet ReiN
Klient 15
1. Asuhan keperawatan adalah factor penting dalam survival pasien dan dalam aspek-aspek pemeliharaan rehabilitatif dan prefentif perawatan kesehatan. Proses keperawatan merupakan suatu proses untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat bersama klient dalam menentukan diagnosis keperawatan,merencanakan tindakan yang dilakukan melaksanakan tindakan, serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan yang berfokus pada klient, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan proses keperawatan diperkenalkan pada tahun 1950an sebagai proses yang terdiri atas 3 Tahap: yaitu pengkajian,perencanaan,dan evaluasi yang didasrkan pada metode ilmiah pengamatan, pengukuran pengumpulan data dan penganalisaan temuan dalam perkembangannya proses keperawatan menjadi 5 langkah yang konkrit (pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi) yang memberikan asuhan pasien secara individual dan kwalits yang lebih tinggidalam berbagai situasi proses keperawatan di masukkan ke dalam kerangka kerja, konseptual dari semua kurikulum kesehatan.
Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat di gunakan sebagai pedoman dalam pemecahan masalah klient, dapat menunjukkan propesi yang menunjukkan propesional yang tinggi, serta dapat memberikan kepada klient, untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan kebutuhannya sehinnga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun klient.
Tahap proses keperawatan di antaranya tahap pengkajian:
a. Tahap pengkajian adalah tindakan yang dgunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klient atau keluarga dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun social yang merupakan system terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. Pengkajian ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa medis dengan suatu tahpan di mana seseorang perawat mengambil informasi. Secara terus-menerus melalui klientnya.
b. intervensi merupakan suato proses perencanaan proses keperawaan tindakan yang di butuhkan untuk mencegah menurunkan atau mengurangi masalah klient. Perencanaan ini memerlukan pengetahuan dan keterampilan klient.
c. Evaluasi setelah asuhan keperawatan di berikan pengkajian, berkelanjutan menentukan respon pasien terhadap terapi dan kemajuan mengarah pencapaian hasil yang di harapkan. Aktivitas ini berfungsi sebagai umpan balik dan bagian control keperawatan sebagian umpan balik dan bagian control keperawatan melalui status pernyataan diagnostic pasian secara individual di nilai untuk diselesaikan, dilanjutkan atau memerlukan perbaikan.
Jadi menurut saya yang paling penting dalam proses keperawatan yaitu pengkajian karena dengan adanya pengkajian kita biss memperoleh informasi yang dikumpulkan melalui wawancara pengumpuln riwayat kesehatan,pengkajian fisik,pemeriksaan laboratorium dan diagnosatif serta riviu catatan sebelumnya setelah itu barulah kita bisa memberi tindakan lebih lanjut perawatan yang diberikan akan diprediksikan dengan masalah yang diidentifikasi untuk mencapai hasil pasien yang diharapkan.
nama : ibnu hajar
BalasHapusnim : 0608148
Proses Keperawatan
Oleh : SRI SUPARTI
Menurut Doenges (2000) proses keperawatan adalah proses yang terdiri dari 5 tahap yang spesifik :
a. Pengkajian adalah : pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara sistematis, meliputi fisik, psikologi, sosiokultural, spiritual, kognitif, kemampuan fungsional, perkembangan ekonomi dan gaya hidup. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya.
b. Identifikasi masalah/Diagnosa keperawatan adalah analisa data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan risiko tinggi.
c. Perencanaan adalah : proses dua bagian:
pertama : identifikasi tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti, mempertimbangkan keinginan dan sumber pasien.
kedua :pemilihan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
d. Implementasi adalah: melakukan tindakan dan mendokumentasikan proses keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan.
e. Evaluasi adalah : menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan. Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinu.
Menurut Rothrock(1987) pengkajian merupakan fase
pertama proses keperawatan yang meliputi pengumpulan
data dan organizing data.
Pengumpulan data adalah alat utama pengkajian
awal pasien dan merupakan proses yang kontinu untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk memberikan
asuhan keperawatan. Informasi aktual atau potensial
dapat datang secara langsung dari pasien, keluarga atau
teman, rekam medik, atau tenaga kesehatan lain. Datanya
subjektif ( apa yang dinyatakan pasien ), atau data
objektif apa yang dilihat, didengar, dicium, atau
disentuh oleh perawat). Data diperoleh dengan
wawancara, pemeriksaan fisik, atau dengan membaca laporan (hasil rontgen, pemeriksaan laborat, catatan
perkembangan atau konsultasi).
Organisasi data adalah pengorganisasian dan
pengolahan informasi penting Untuk membantu pengambilan
keputusan yang efisien.
2. Diagnosa keperawatan NANDA
a. Definisi NANDA
Istilah diagnosa keperawatan digunakan sebagai verba dan nomina. Sebagai Nomina dalam kaitan dengan karya NANDA, yaitu sebuah label yang disetujui oleh NANDA yang mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien yang spesifik, merupakan masalah yang menggambarkan masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat: dapat berupa masalah fisik, sosiologis dan
psikologis. Sebagai verba merupakan proses mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien yang spesifik digunakan dengan beberapa perawat sebagai tahapan kedua dari proses keperawatan. Menurut NANDA definisi diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenahi respon individu, keluarga, dan komunitas
terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual dan potensial
(hasil konferensi NANDA ke 9 tahun 1990 cit Doenges 2000). Diagnosa keperawatan menjelaskan bagaimana keadaan klien pada saat ini dan mencerminkan perubahan-perubahan pada kondisi klien.
b. Tipe Diagnosa Keperawatan NANDA ada 3 yaitu:
1). Diagnosa keperawatan aktual adalah respon manusia saat ini terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.
2). Diagnosa Keperawatan Resiko, adalah menunjukkan respon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang dengan faktor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan kerentanan.
3). Diagnosa Keperawatan Kesejahteraan, adalah menguraikan respon manusia terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi.
c. Komponen Pernyataan Diagnosa Keperawatan adalah:
1). Problem (masalah atau kebutuhan) adalah nama atau label diagnosa yang diidentifikasi dari daftar NANDA.
2). Faktor risiko / faktor yang berhubungan adalah penyebab atau alasan yang dicurigai dari respon yang telah diidentifikasi dari pengkajian.
3). Definisi karakteristik (tanda dan gejala):
manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa keperawatan.
d. Pemberi Sifat untuk Label Diagnosa :
1). Akut : berat tetapi durasi singkat.
2). Perubahan : suatu perubahan dari dasar.
3). Kronik : bertahan dalam waktu lama, berulang, konstan.
4). Menurun : sedikit, kurang dalam ukuran jumlah, derajat.
5). Defisien : tidak adekuat dalam jumlah, ukuran, derajat, defektif, tidak cukup, tidak lengkap.
6). Deplesi : hilang sebagian ada keseluruhan atau habis.
7). Disfungsional: abnormal, fungsi tidak sempurna.
8). Gangguan : terganggu, terhenti, dipengaruhi
oleh.
9). Kelebihan : ditandai dengan jumlah atau kuantitas yang lebih besar dari yang diperlukan, yang diinginkan atau bermanfaat.
10). Meningkat : lebih besar dalam jumlah, ukuran dan derajat.
11). Kerusakan : membuat buruk, melemah, rusak,
menurun, memburuk.
12). Tidak efektif: tidak menghasilkan efek yang diharapkan.
13). Intermiten : berhenti dan mulai lagi pada
interval tertentu, periodik siklik.
14). Potensial terhadap peningkatan (untuk penggunaan diagnosa kesejahteraan ) :
peningkatan di definisikan sebagai membuat
lebih besar, meningkatkan kualitas, atau
lebih dari yang diinginkan.
e. Keuntungan diagnosa keperawatan :
1). Memberikan bahasa yang umum bagi perawat.
2). Meningkatkan identifikasi tujuan informasi yang tepat dan tajam.
3). Dapat menciptakan standar untuk praktik keperawatan.
4). Memberikan dasar peningkatan kualitas.
3. Intervensi Keperawatan
a. NOC( Nursing Outcome Classification )
Nursing outcome classification ( NOC)
Menggambarkan respon pasien terhadap tindakan keperawatan (Johnson and mass 1997 cit www.minurse.org). NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Standar kriteria hasil pasien sebagai dasar untuk menjamin keperawatan sebagai partisipan penuh dalam evaluasi klinik bersama dengan disiplin ilmu kesehatan lain.
Klasifikasi berisi 190 kriteria hasil yang diberi label, definisi dan indikator atau ukuran untuk menentukan kriteria hasil yang diterima.
NOC melengkapi NIC taxonomi, NOC adalah hasil yang diharapkan setelah klien mendapat tindakan secara komprehensif dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarisasi.
Manfaat NOC dalam keperawatan menurut www.nursing.uiowa: adalah sebagai berikut :
1). memberikan label dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif. 2). Sebagai hasil dari intervensi keperawatan. 3). Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan perawat-perawat dan disiplin ilmu lain. 4). Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan yang umum.
5). Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi kuantitatif.
b. NIC (Nursing Intervention Classification ) Adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yang dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan dalam berbagai diagnosa keperawatan dan mengatur pelayanan kesehatan. Menurut IOWA (1996), NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan.
1). Keuntungan NIC menurut McClokey and Bulecheck (1996) adalah sebagai berikut :
a). membantu menunjukkan aksi perawat dalam sistem pelayanan kesehatan. b). Menstandarisasi dan mendefinisikan dasar pengetahuan untuk kurikulum dan praktik keperawatan.
c). Memudahkan memilih intervensi
keperawatan yang tepat.
d). Memudahkan komunikasi tentang perawat kepada perawat lain dan penyedia layanan kesehatan lain.
e). Membantu pendidik untuk mengembangkan kurikulum yang lebih baik dengan praktik klinis.
f). Memperbolehkan peneliti untuk menguji keefektifan dan biaya perawatan. g). Memudahkan pengajaran pengambilan
keputusan klinis bagi perawat baru.
h). Membantu tenaga administrasi dalam perencanaan staf dan peralatan yang dibutuhkan lebih efektif. i). Memudahkan perkembangan dan penggunaan sistem informasi perawat.
j). Mengkomunikasikan kealamiahan perawat kepada publik.
2). Kelebihan NIC menurut Mc Closkey and Bulecheck (1996) adalah :
a). Komprehensif.
b). Berdasarkan riset.
c). Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek yang ada.
d). Mempunyai kemudahan untuk menggunakan struktur organisasi (Domain, kelas, intervensi, aktivitas).
e). Bahasa jelas dan penuh arti klinik. f). Dikembangkan oleh tim riset yang besar dan bermacam-macam tim.
g). Menjadi dasar pengujian. h). Dapat diakses melalui beberapa publikasi i). Dapat dihubungkan Diagnosa Keperawatan NANDA
j). Dapat dikembangkan bersama NOC.
k). Dapat diakui dan diterima secara nasional.
posted by KLATEN JATENG @ 7:01 AM
warnet skynet2
klient 10
Marwah Nasir
BalasHapus0608157
Warnet ReiN
Klient 15
1. Asuhan keperawatan adalah factor penting dalam survival pasien dan dalam aspek-aspek pemeliharaan rehabilitatif dan prefentif perawatan kesehatan. Proses keperawatan merupakan suatu proses untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat bersama klient dalam menentukan diagnosis keperawatan,merencanakan tindakan yang dilakukan melaksanakan tindakan, serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan yang berfokus pada klient, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan proses keperawatan diperkenalkan pada tahun 1950an sebagai proses yang terdiri atas 3 Tahap: yaitu pengkajian,perencanaan,dan evaluasi yang didasrkan pada metode ilmiah pengamatan, pengukuran pengumpulan data dan penganalisaan temuan dalam perkembangannya proses keperawatan menjadi 5 langkah yang konkrit (pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi) yang memberikan asuhan pasien secara individual dan kwalits yang lebih tinggidalam berbagai situasi proses keperawatan di masukkan ke dalam kerangka kerja, konseptual dari semua kurikulum kesehatan.
Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat di gunakan sebagai pedoman dalam pemecahan masalah klient, dapat menunjukkan propesi yang menunjukkan propesional yang tinggi, serta dapat memberikan kepada klient, untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan kebutuhannya sehinnga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun klient.
Tahap proses keperawatan di antaranya tahap pengkajian:
a. Tahap pengkajian adalah tindakan yang dgunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klient atau keluarga dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun social yang merupakan system terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. Pengkajian ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa medis dengan suatu tahpan di mana seseorang perawat mengambil informasi. Secara terus-menerus melalui klientnya.
b. intervensi merupakan suato proses perencanaan proses keperawaan tindakan yang di butuhkan untuk mencegah menurunkan atau mengurangi masalah klient. Perencanaan ini memerlukan pengetahuan dan keterampilan klient.
c. Evaluasi setelah asuhan keperawatan di berikan pengkajian, berkelanjutan menentukan respon pasien terhadap terapi dan kemajuan mengarah pencapaian hasil yang di harapkan. Aktivitas ini berfungsi sebagai umpan balik dan bagian control keperawatan sebagian umpan balik dan bagian control keperawatan melalui status pernyataan diagnostic pasian secara individual di nilai untuk diselesaikan, dilanjutkan atau memerlukan perbaikan.
Jadi menurut saya yang paling penting dalam proses keperawatan yaitu pengkajian karena dengan adanya pengkajian kita biss memperoleh informasi yang dikumpulkan melalui wawancara pengumpuln riwayat kesehatan,pengkajian fisik,pemeriksaan laboratorium dan diagnosatif serta riviu catatan sebelumnya setelah itu barulah kita bisa memberi tindakan lebih lanjut perawatan yang diberikan akan diprediksikan dengan masalah yang diidentifikasi untuk mencapai hasil pasien yang diharapkan.
Daftar pustaka
sumber buku : Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312
dari : ST.RATNAWATI
BalasHapusNim : 06.08.181
kls : I a
I. Gambarkan Proses Keperawatan
Jawab :
Gambaran proses keperawatan
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
· Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
· Bersifat teratur dan sistematis.
· Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
· Memberikan asuhan keperawatan secara individual
· klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
· Dapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
· Melakukan interview/wawancara.
· Riwayat kesehatan/keperawatan
· Pemeriksaan fisik
· Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
· Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
· Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 198
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
II. Mana yang lebih penting antara pengkajian, intervensi, dan evaluasi. Jelaskan
Jawab :
Pada dasarnya semua proses keperawatan adalah sama pentingnya tapi pengkajian mungkin lebih penting karena pengkajian adalah awal dari proses keperawatan dimana bila dari awal pengkajian sudah salah maka baik intervensi juga evaluasi otomatis akan salah. Dan pengkajian juga akan menentukan intervensi yang akan dilakukan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
Make a Comment
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/05/10/proses-keperawatan/
warnet yang di pakai : SKY NET 2 jln, kakatua II
NAMA : WAHYUNI
BalasHapusNIM : 06.08.198
KLS : 1/B
1. Gambarkan tentang proses keperawatan?
Proses keperawsatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu,kelimpok,dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya.
1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
• Melakukan interview/wawancara.
• Riwayat kesehatan/keperawatan
• Pemeriksaan fisik
• Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
• Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
• dalam Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial diagnosa keperawatan.
3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi isi memberikan Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri rIntevensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan olehpemberi perawatan lainnya.
4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama
2 mana yang lebih penting antara pengkajian, intervensi dan evaluasi, Jelaskan?
Lebih penting Pengkajian karena pengkjian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang dinamis, terorganisasi, dari tahap pengkajian meliputi tiga aktifitas dasar yaitu;
1. dalam data subjektif dan objektif. Data objektif merupakan data yang Mengumpulkan data secara sistematis hasil kemudian di klasifikasikan di dapat hasil observasi, pengukuran dan pemeriksaan fisik.
2. Memilah dan mengatur data yang di kumpulkan, pengumpulan dan pengorganisasian data harus menggambarkan dua hal yaitu ;status kesehatan pasien, kekuatan pasien dan masalah kesehatan.Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
BalasHapus•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
* Melakukan interview/wawancara.
* Riwayat kesehatan/keperawatan
* Pemeriksaan fisik
* Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
2. Tahap proses keperawatan di antaranya tahap pengkajian:
a. Tahap pengkajian adalah tindakan yang dgunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klient atau keluarga dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun social yang merupakan system terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya. Pengkajian ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa medis dengan suatu tahpan di mana seseorang perawat mengambil informasi. Secara terus-menerus melalui klientnya.
b. intervensi merupakan suato proses perencanaan proses keperawaan tindakan yang di butuhkan untuk mencegah menurunkan atau mengurangi masalah klient. Perencanaan ini memerlukan pengetahuan dan keterampilan klient.
c. Evaluasi setelah asuhan keperawatan di berikan pengkajian, berkelanjutan menentukan respon pasien terhadap terapi dan kemajuan mengarah pencapaian hasil yang di harapkan. Aktivitas ini berfungsi sebagai umpan balik dan bagian control keperawatan sebagian umpan balik dan bagian control keperawatan melalui status pernyataan diagnostic pasian secara individual di nilai untuk diselesaikan, dilanjutkan atau memerlukan perbaikan.
Jadi menurut saya yang paling penting dalam proses keperawatan yaitu pengkajian karena dengan adanya pengkajian kita biss memperoleh informasi yang dikumpulkan melalui wawancara pengumpuln riwayat kesehatan,pengkajian fisik,pemeriksaan laboratorium dan diagnosatif serta riviu catatan sebelumnya setelah itu barulah kita bisa memberi tindakan lebih lanjut perawatan yang diberikan akan diprediksikan dengan masalah yang diidentifikasi untuk mencapai hasil pasien yang diharapkan.
Nama Buku :Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.
Komentar : Menurut saya blog bapak sangat bagus, karena dalam blog bapak banyak terdapat beragam informasi.
Nama : hasmurti saleh
BalasHapusNIM :
Tingkat 1
Soal Nomor 1
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
Bersifat teratur dan sistematis.
Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
Memberikan asuhan keperawatan secara individual
klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
Dapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi
4. Evaluasi
Soal Nomor 2
Menurut saya pengkajian yang paling utama daripada Intervensi, dan Evaluasi karena di lihat dari pengertian pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
Melakukan interview/wawancara.
Riwayat kesehatan/keperawatan
Pemeriksaan fisik
Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.
***** Sumber Buku :
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
Komentar :
Menurut saya blog bapak sudah sangat bagus karena mempunyai berbagai informasi tentangf dunia maya dll.
Nama : Nurwahidah
BalasHapusNIM : 0608170
Kelas :1B
1.PROSES KEPERAWATAN
A.Pengertian
a.Wolf dan Weitzel ;Serangkaian tindakan atau perbuatan u/menetapkan,merencanakan atau melaksanakan pelayanan kesehatan dalam rangka membantu klien u/mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
b.Ann Marriner ;Penerapan penyerapan masalah keperawatan secara ilmiah yang digunakan u/ mengidentifikasi masalah-masalah pasien.merencanakan secara sistemetis dan melaksanakannya serta mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
> Kesimpulan
a.Suatu pendekatan sistematis u/mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien.
b.Merupakan pendekatan ilmiah.
B.Tujuan proses keperawatan
a.Untuk mempraktekkan metode pemecahan masalah-masalah (problem solving) dalam praktek keperawatan.
b.Menggunakan standar u/praktek keperawatan.
C.Fungsi proses keperawatan
Adalah sebagai kerangka berfikir u/fungsi dan tanggung jawab keperawatan dalam ruang lingkup yang sangat luas.
D.Sifat proses keperawatan
a.Dinamis ;Bahwa proses keperawatan dapat dirubah sesuai dengan situasi kondisi serta kebutuhan pasien sebagai manusia yang unik.
b.Siklus ;Poses keperawatan berjalan siklus,artinya bahwa tahap pertama selalu mendahului tahap kedua,demikian juga selanjutnya.Bila dalam evaluasi belum mencapai tujuan askep yang diharapkan,maka kembalipada tahap pertamadan seterusnya.
Dalam merencanakan proses keperawatan seorang perawat harus memiliki beberapa kemampuan yaitu;
1.Keterampilan dalam berhubungan antar manusia,perawat dituntut kemampuan berkomunikasi.
2.Kemampuan tehnis keperawatan merupakan kunci dalam keberhasilan askep mulai dari pengkajian,rencana,tindakan dan prosedur keperawatan secara menyeluruh baik fisik,mental,sosial,spiritual dan evaluasihasil tindakan keperawatan.
E.Alasan penggunaan proses keperawatan
a.Untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan.
b.Untuk meningkatkan peran serta dan keterlibatan pasien dalam pelayanan keperawatan.
F.Keuntungan dalam proses keperawatan
a.Meningkatkan peran dan fungsi perawatan dalam pengelolaan askep,melaksanakan fungsi-fungsi pengelolaan yang dimulai dari pengkajian,rencana,tindakan dan evaluasi.
b.Pengakuan otonomi keperawatan oleh masyarakat dan profesi lain,memberikan kesempatan kepada tenaga keperawatan u/melaksanakan otonomiprofesinya yang didasari oleh tanggung gugat,penerapan etika profesi dan standar praktek keperawatan.
c.Peningkatan kepuasan tenaga keperawatan,pelayanan askep yang bermutu akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen yang menerima pelayanan keperawatan dengan sendirinya akan menimbulkan kepuasan bagi tenaga keperawatan.
d.Untuk pengembangan ilmu keperawatan,penerapan proses keperawatn dapat mendukung dan memberi sumbangan dalam pengembangan penelitian ilmu keperawatan sehingga dapat di kembangkan metode-metode yang baku dalam memberikan askep.
2.Menurut saya yang paling penting adalah pengkajian karna tanpa pengkajian kita tidak dapat menginterfensi apalagi mengevaluasi ,dimana cara pengkajian itu berupa; wawancara,periksaan fisik dan data penunjang/radiologi/pemeriksaan Lab.
pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan.
Sumber buku ;
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
Komentar ;Menurut saya blog bapak itu bagus karna didalamnya banyak informasi termasuk informasi tentang Obama dan Palestina,truz fotonya itu lho kocak abieezZZ keren pak....!!!
Nama : Farid Wajdi
BalasHapusNim : 0608138
1. Gambarkan tentang proses keperawatan..
2. Mana yang lebih penting antara pengkajian,interpensi dan evaluasi:
***jawaban***
(1) proses keperawatan merupakan cara yg sistematis yg dilakukuan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan persawatan dengan melakukun pengkajian,menentukan diagnosis ,merencanakan tindakan yg akandilakukuan ,melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yg telah diberikan dengan berfokus pada klien.
Menurut FLORENCE NIGTINGALE: Keperawatan merupakan profesi yg dalam meleksanakan beberapa tindakan kepeda pasien harus dipisahkan dari medis.
Menurut JOHNSON : Keperawatan merupakan sesuatu dalam mengkaji,mencapai keputusan,meleksanakan kegiatan yg telah direncanakan untuk memecahkan masalah serta mengevaluasi.
Menurut YURA H. dan WALSH pada tahun 1983 menjelaskan dalam melakukan proses keperawatan harus melalui empat tahap yaitu tahap pengkajian,tahap perencanaan,tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan yg dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak yaitu perawat dan klien.sbg seorang perawat proses keperawatan dapat diginakan sbg pedoman dlm pemecahan masalah klien,dpt menunjukkan profesi yg memiliki profesionalitas ug tinggi,serta dpt memberikan kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yg cukup sesuai kebutuhannya,sehingga dpt dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun klien,manfaat tersebut antara lain dpt meningkatkan kemandirian pd perawat dlm melaksanakan tugasnyA karena didlm proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yg berupa langkah-langkah proses keperawatan,akan dpt meningkatkan kepercayaan diri perawat dlm melaksanakan tugasnya,karena klien akan merasakan kepuasan setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan,akan dpt selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan teknikal dlm tindakan keperawatan karena melalui proses keperawatan dituntut dpt memecahkan masalah yg baru sesuai dengan masalah yg dialami klien,sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja.
Pelaksanaan proses keperawatan secara umum bertujuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dpt teratasi.untuk mencapai tujuan khusus secara umum,dlm proses keperawatan terdapat beberapa tujuan khusus dengan tahapan dari proses keperawatan,diantaranya: Pertama,dpt mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar manusia yg dibutuhkan;kedua,dpt menentukan diagnosis keperawatan yg ada pada manusia;ketiga,dpt menentukan rencana tindakan yg akan dilakukan setelah diagnosis ditegakkan;keempat,dpt melaksanakan tindakan keperawatan setelah direncanakan.
(2) Pengkajian itu merupakan langkah pertama daru proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yg akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yg ada.Untuk melakukan langkah pertama ini diperlukan pengetahuan dan kemampuan yg harus dimiliki oleh perawat diantaranya pengetahuan tentang kebutuhan atau sistem biopsikososial dan spiritual bagi manusia yg memandang manusia dari aspek biologis,psikologis,sosial dan tinjauan dari aspek spiritual,juga kebutruhan perkembangan manusia,pengetahuan tentang konsep sehat dan sakit,pengetahuan tentang patofisiologi dari penyakit yg dialami.
Sedangkan kemampuan yg harus dimiliki oleh perawat dpt meliputi kemampuan melakukan observasi secara sistematis pd klien,kemampuan berkomunikasi secara verbal atau nonverbal,kemampuan menjadi pendengar yg baik,kemampuan dlm menciptakan hubungan saling membantu,kemampuan dlm menciptakan suatu kepercayaan,kemampuan mengadakan wawancara serta adanya kemampuan dlm melakukan pengkajian atau pemeriksaan fisik.
Intervensi merupakan keperawatan yg dibutuhkan untuk mencegah,menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien.Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan.Dalam melakukan perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien,nilai dan keoercayaan klien,batasan praktek keperawatan,peran dari tenaga kesehatan lainnya,kemampuan dlm memecahkan masalah,mengambil keputusan,menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi keperawatan yg aman dlm memenuhi tujuan,menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dlm melaksanakan kerja sama dengan tingkat kesehatan lain.
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dgn cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.Dlm melakukan evaluasi perawat seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan dlm memahami respons yerhadap intervensi keperawatan,kemampuan menggambarkan kesimoulan tentang tujuan yg dicapai serta kemampuan dlm menghubungkan tindakan keperawatan pada kriteria hasil.Pada tahap evaluasi ini terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan yg dilakukan dgn mengevaluasi selama proses keperawatan berlangsung atau menilai dari respons klien disebut evaluasi proses,dan kegiatan melakukan evaluasi dgn target tujuan yg diharapkan disebut sebagai evaluasi hasil.
Evaluasi dibagi dua yaitu:
1) Evaluasi formatif,menyatakan evaluasi yg dilakukan pada saat memberikan intervensi dgn respons segera seperti kaji ROM ekstremitas atas klien.
2)Evaluasi sumatif,merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status pasien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yg direncanakan pada tahapan perencanaan.
Daftar pustaka:
Dimention of professional nursing, new york, mac millan publishing co kozier B(1997).
Komentar :
Menurut saya pemberian tugas ini bisa bermanfaat bagi saya dan teman2 lain.
dan juga menurut pendapat saya blog bapak sangat bagus karena di dalam blog bapak selain terdapat tugas2 yang di berikan juga terdapat berbagai informasi tentang dunia maya.
NAMA :SYAMSANI
BalasHapusNIM :0608192
1).GAMBARAN TENTANG PROSES KEPERAWATAN YAITU;
jawaban:
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan perawat dengan melakukan pengkajian,menentukan diagnosis,menentukan diagnosa yang akan dilakukan,melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien,berorientasi psds tujusn pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan.
pelaksanaan proses keperawatan sebagai alat bagi perawat dalam melaksanakan tugas wewenang dan tanggung jawab pada pasien,mengalami beberapa perubahan dalam perkembangannya,yang diawali adanya tindakan keperawatan yang berdasarkan instruksi medis bukan lagi berdasarkan metode ilmiah keperawatan (melalui proses keperawatan).dalam perkembangannya terdapat beberapa pendapat dari para ahli di antaranya:
1. florence Nigtingale menjelaskan keperawatan merupakan propesi yang dalam melaksanakan beberapa tindakan kepada pasien harus dipisahkan dari medis.perawat dalam menentukan atau melaksanakan fungsinya sebagai perawat harus mengatur,menyesuaikan lingkungan yang tidak adekuat yang diharapkan membantu klien menjadi baik dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Hall berpendapat proses keperawatan merupakan istilah yang digunakan dalam menentukan permasalahan klien,keluarga dan perawat agar dapat dipecahkan,di mana antara perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam menentukan masalah klien.
3. Johnson menjelaskan proses keperawatan merupakan sesuatu dalam mengkaji,mencapai keputusan,melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan untuk memecahkan masalah serta mengevaluasi.
4. wiedenbach pada tahun 1963 menjelaskan proses keperawatan sebagai alat untuk memecahkan masalah klien,keluarga.perawatan dilakukan melalui tiga tahap diantaranya tahap observase, tahap bantuan pertolongan dan tahap validasi.
5. pada tahun 1982 dari Natinal council of state boards or nursing mengemukakan bahwa proses keperawatan dibagi menjadi lima tahap diantaranya tahap pengkajian, tahap analisis (diagnosis),tahap perencanaan,tahap implementasi dan tahap evaluasi.
Manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan kemandirian pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena dalam proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah-langkah proses keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan setelah melakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan,akan dapat selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan keperawatan karena melalui proses keperawatan dituntut mampu menyelesaikan masalah yang baru sesuai dengan masalah yang dialami klien,sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja.
2).MANA YANG LEBIH PENTING ANTARA PENGKAJIAN,INTERVENSI,DAN EVALUASI JELASKAN;
jawaban:
-PENGKAJIAN
Pengkajian adalah merupakanlangkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang ada,diantaranya pengetahuan tentang kebutuhan biopsikologis,sosial dan tinjauan dari aspek spiritual dari aspek biologis,psikologis,sosial dan tinjauan dari aspek spiritual,pangetahuan tentang konsep sehat dan sakit,pengetahuan tentang patofisiologi dari penyakit yang dialami,pengetahuan tentang sistem keluarga dan kultural budaya serta nilai-nilai keyakinan yang dimiliki klien.
-TAHAP PERENCANAAN
Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien.Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien,nilai dan kepercayaan klien,bats praktek keperawatan,peran dari tenaga kesehatan lainnya,kemampuan dalam memecahkan masalah,mengambil keputusan,menulis tujuan serta memiliki dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan.
-TAHAP EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.dalam melakukan evaluasi perawat seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memahami respons terhadap intervensi keperawatan,kemampuan menggambarkan kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan keperawatan pada kriteria hasil.
NAMA SUMBER BUKU ; PENGANTAR KONSEP DASAR KEPERAWATAN
NAMA WARNET ; GAMACCA.
Nama : asma ningsih
BalasHapusNim : 0608129
Kls : Ia
1. Gambaran Proses Keperawatan
Peroses keperawatan merupakan cara sistematis yang di lakukan oleh perawat bersama pasien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan beberapa tahap tindakan yakni
pengkajian
penelitian diagnosis
perencanaan tindakan
pelaksanaa tindakan
serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan dengan memfokuskan pada pasien dan berorientasi pada tujuan.
Proses keperawatan juga merupakan alat bagi perawat dalam melaksakan tugas wewenang dan tanggungjawab kepada pasien. Proses keperawatan mengalami perubahan dalam perkembangan, diawali dengan adanya tindakan keperawatan berdasarkan instruksi medis bukan karna metode ini keperawatan hingga memiliki kemandirian dan wewenang sendiri.
manfaat diadakannya proses keperawatan antara lain:
Dapat meningkatkan kemandirian perawat dan melaksanakan tugasnya karna dalam proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan berupa langkah-langkah proses keperawatan ,
Dalam prses keperawatan yang diberikannya kepada pasien akan dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam melaksanakan tugasnya, karna pasien akan merasa puas -setelah dilakukan asuhan kepetrawatan dsengan pendekatan proses keperawatan
Perawat dapat selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan tekhniknya dalam tindakan keperawatan
2. Hal yang lebih penting dalam proses keperawatan adalah taha p pengkajian karna pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan dari kegiatan pengumpulan data atau perolehan data yang akurat dari pasien tguna mengetahui permasalahan yang ada
Perawat juga harus memiliki berbagai pengetahuan diantaranya pengetahuan tentang kebutuhan biopsikososial dan spritual bagi manusia. pengetahuan tentang perkembangan manusia, tentang konsep sehat dan sakit, dan pengetahuan tentang patofisiologi dari penyakit yang dialmi.
Sumber buku : Buku KDM (konsep dasar manusia)
Internet ILC klient 9
Nama : Abubakar
BalasHapusNim : 010030
Kelas : Percobaan
Pada dasarnya semua proses keperawatan adalah sama pentingnya tapi pengkajian mungkin lebih penting karena pengkajian adalah awal dari proses keperawatan dimana bila dari awal pengkajian sudah salah maka baik intervensi juga evaluasi otomatis akan salah. Dan pengkajian juga akan menentukan intervensi yang akan dilakukan selanjutnya.
nama:suhartini
BalasHapusnim :0608186
KONSEP DASAR KEPERAWATAN(KDK)
1.GAMBARKAN KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Merupakan cara sistematis yan dilakukan oleh peawat bersama pasien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian,penentuan diagnosis,peencanaan tindakan,pelaksanaan pada pasien dan beroientasi pada tujuan,setiap ahap saling berantung dan berhubunga.
Sedangkan proses keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehaan profesional yang merupakan bagian integral bagi dari layanan kesehatanyang berlandasan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk layanan bio,psiko,social,dan spiritiual.yang komprehensif yang ditujukan bagi individu ,keluaaga dan masarakt.baik dalam keadaan seha maupun sakit serta mencakup seluruh proses kehidupan.layanan keperawtan kepada klien dilakukan dengan mengunaknan metode proses keperawatan.
Proses keperawatan adalah suatu metode yang teorganisasi dan sistimatis dan ilmiah sesuai dengan kondisi klien,baik dalam keadaan sehat maupun sakit,yang mengacu pada teori dan konsep keperawatan
Proses keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode ilmiah kaena merupakan suatu upaya untuk melaksanakan hal terentu yang umumnya mencakup beberapa langkah guna mencapai suatu hasil langka atau tahapan pada proses keperawatan melipui pengkajian,diagnosis keperawata,perencanaan,implemenasi dan evaluasi
MANA YANG LEBIH PENTING ANTARA PENGKAJIAN ,INTERVENSI DAN EVALUASI
Dari pernyataan yang di atas yang lebih penting adalah pengkajian karena kita tidak akan bias melakukan intervensi jika kita tidak melakukan pengkajiaan telebih dahulu.
Pengkajiaan merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data yang akura dari klain sehingga akan diketahui berbagai pemasalan dan kemampuan yang harus dimiliki oleh perawat di antarana pengetahuaan tentang kebutuhan atau sistim biopsikologis,social dan tinjaun dari aspek spiritual juga kebutuhan akan kebuuhan perkembangan manusia,umbuh kembang dari kebutuhan dasarnya,pengetahuaan tenang konses sehat dan sakit.pengetaahuaan tentang patofsiologi dari penyakit yang dialami,tentang system keluarga dan kultur budaya serta nilai-nilai keyakinan yang dimiliki klain
SUMBER BUKU YANG SAYA PAKAI
A.AZIZ Alimul H.penerbit selemba medika
B AZIZ Alimul Hidayat Edisi 2 penerbit selemba medika
C Asmadi penerbit EGC
warnet skynet2 klient 3
nama :andi nurfah
BalasHapusnim :o6o8125
KDK
America Nurse Associaion (ANA) mengenbangkan proses keperawatan menjadi lima tahap yaitu;pengkajiaan,diagnosa keperawatan,peencanaan,implemenasi dan evaluasi.Asiosiasi diagnosa keperawatan Amerika (NANDA) kemudian mengembangkan dan mengelompokan dianosa keperawatan serta membantu menciptakan pola komunikasi anar perawat dan dapat memberikan proses keperawatan.tahap pengkajiaan dari poses kepeawatan merupakan proses dinamis ang terrorganisasi ang meliputi tiga aktivias dasar yaitu;pengumpulan data secara sistematis memilah dan mengatur data ang dikumpilkan dan mendokumentasikan data dalam format ang dapat dibuka ke
1 Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individi,kelompok,dan masyarakat befokus pada identivikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien tehadap penyakitnya proses keperawatan digunakan membantu perawat melakukan perakek keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan dengan mengunakan meode ini perawat dapat mendomenstrasikantanggung gugat dan tabggung jawab pada klain,sehinga kualitas praktek keperatan dapat meningkat.
Proses keperatan memberikan kerangkah yang dibutuhkan dalam asuhan keperawatan kepada klien,keluarga,sera komunitas dan merupakan metode ang efesien dalam membua keputusan klinik serta pemecahan masalah baik aktualmaupun potensial dalam memperahankan kesehatan
Lydia hall adalah orang yang pertama kali mengunakan proses keperawatan diawal tahun 1950-an melalui tiga tahap yaitu pengkajian,perencanaan dan evaluasi dengan mengunakan metode ilmia aitu mengobserfasi,menguku,mengumpulkan daa,dan menganalisis temuan-temuan tersebut.
2 dari pernyaaan tesebut yang lebih penting adalah pengkajian,karena tampa pengkajiaan kita tidak bias melakukan intervensi dan evaluasi.karena pengkajian merupakan proses atau lamka awal dalam melakukan
3 penerbit selemba medika oleh tawoto wartona
baasan antara diagnosa keperawatan berfokus pada respon klien,sedangkan diagnosa medis berfokus pada proses penyakit.
nama ; rosmina
BalasHapusnim ; 0608174
kls : Ib
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
* Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
* Bersifat teratur dan sistematis.
* Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
* Memberikan asuhan keperawatan secara individual
* klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
* Dapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
* Melakukan interview/wawancara.
* Riwayat kesehatan/keperawatan
* Pemeriksaan fisik
* Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
•2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
* Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
* Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
•3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
•4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 198 8)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
sumber buku
Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds),
warnet skynet 2 klient 12
Nama : Andi Rafiuddin Amir
BalasHapusNim :06.08.127
1.Proses Keperawatan adalahmetode pengorganisasian yang system matis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya. Proses keperawatan di gunakan untuk membantu perawat melakukan praktek keperawatan secara system matis dalam memecahkan masalah keperawatan. Dalam menggunakan metode ini merawat dapat mendemontrasikan tanggung gugat dan tanggung jawab pada klien, sehingga kualitas praktik kepeawatan dapat meningkat.
kepada klien keluarga serta komunitas dan merupakan metode yang evisien dalam omempertahankan kesehatan.
tahap yaitu :Pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Adapun m anfaat proses keperawatan yaitu :
Perawat dapat merencanakan asuhan keperawatan dan membantu mengembangkannya melalui hubungan profesional.
Memberikan kepuasan bagi pasien dan perawat.
Memberikan kerangka kerja bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Membuat merawat mawas diri dalam keahlian dan kemampuan merawat pasien.
Langkah – langkah proses keperawatan
Dalam poses keperawatan ada lima tahap,dimana tahap-tahap tersebut tidak dapat dipisahkan,dan saling berhubungan.tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan kontiyu,yang mengulangi kembali kontak dengan pasien.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan tersebut adalah sebagai beriut:
1.Pengkajian
2.Diagnosa keperawatan
3.Perencaan
4.Pelaksanaan
5.Evaluasi
Kelima langkah tersebut dapat dijadikan pedoman dalam mencapai tujuan keperawatan yaitu:meningkatkan,mempertahankan kesehatan atau membuat pasien terminal,serta memungkinkan pasien atau keluarga dapat mengatur kesehatannya sendii menjadi lebih baik.
2.Antara pengkajian, intervensi,dan evaluasi yang lebih penting yaitu dimana tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan posess dinamis yang teoganisasi yaing meliputi 3 aktifias yaitu : petama pengumpulan data secaa teknis, kedua, memilah dan mengatu data yang dikumpulkan dan ketiga, mendokumentasikan data dalam fomat yang dapat di buka kembali.
Pengumpulan dan pengorganisasian data harus mengambarkan dua hal yaitu:
a.Status kesehatan pasien
b.Kekuatan pasien dan masalah kesehatan yang didalam (aktual atau resiko/potensial)
Ada beberapa cara pengelompokan data , yaitu :
a.Berdasarkan sitem tubuh
b.Berdasrkan kebutuhan dasar ( Maslow )
c.Berdasarkan tei kepewatan
d.Berdasarkan pola kesehatan funsional
Evaluasi perkembangan dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh man tujuan perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik tehadap asuhan keperawatan yang dibeikan
Langkah-langkah evaluasi :
a.Daftar tujuan hidup
b.Lakukan penkajian apakah pasien dapat ujuan dapat melakuakn sesuatu
c.Bandingkan antara tujuan dengan kemampuan pasien
d.Diskusikan dengan pasien, apakah tujuan dapat tercapai atau tidak
Jika tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji ulang letak kesalahannya, yang dicari jalan keluarnya, kemudian catat apa yang temukan , serta apakah yang dilakukan perubahan intevensi.
Wartonah Tarwoto,2006 ,KDM dan Proses Keperawatan ,Salemba Medika :Jakarta
SKYNET 2
nama : berlian indah sari
BalasHapusnim : 0608133
kelas: 1a
Gambaran tentang proses keperawatan
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis, yang dilakukan oleh perawat bersama pasien/klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan dan pada setiap tahap saling menjadi ketergantungan dan saling berhubungan.
Secara umum proses keperawatan diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Perkembangan proses keperawatan
Pelaksanaan proses keperawatan sebagai alat bagi perawat dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada pasien, mengalami beberapa perubahan dalam perkembangannya, yang diawali adanya tindakan keperawatan yang berdasarkan instruksi medis bukan lagi berdasarkan metode ilmiah keperawatan (melalui proses keperawatan)
Dalam perkembangannya terdapat beberapa pendapat dari para ahli diantaranya:
Hall berpendapat proses keperawatan merupakan istilah yang digunakan dalam menentukan permasalahan klien, keluarga dan perawat agar dapat dipecahkan, dimana diantara perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam menentukan masalah klien;
Johnson menjelaskan proses keperawatan merupakan sesuatu dalam mengkaji, mencapai keputusan, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan untuk memecahkan masalah serta mengevaluasi ;
Wiedenbach (1963) menjelaskan proses keperawatan sebagai alat untuk memecahkan masalah klien dan keluarga. Perawatan dilakukan melalui 3 tahap diantaranya tahap observasi, tahap bantuan pertolongan dan tahap validasi;
Yura H. & Walsh (1983) menjelaskan dalam melakukan proses keperawatan harus melalui 4 tahap yaitu tahap pengkajian, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pendapat ini sama disampaikan oleh para ahli difakultas keperawatan Universitas Katolik di Amerika (1967);
National Council of State Boards of Nursing (1982) mengemukakan bahwa proses keperawatan dibagi menjadi 5 tahap diantaranya, tahap pengkajian, tahap analisis (diagnosis), tahap perencanaan, tahap implementasi dan tahap evaluasi.
Pentingnya proses keperawatan
Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak yaitu perawat dan klien.
Dengan proses keperawatan rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari adanya tindakan yang ilegal.
Klien juga akan mendapat manfaat yang besar dengan adanya proses keperawatan dimana pasien akan merasakan kepuasan dari pelayanan keperawatan karena asuhan yang diberikan sesuai dengan tahapan dalampemecahan masalah sehingga proses penyembuhan akan semakin cepat dan pasien akan merasakan ada perhatian yang besar akan kebutuhan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan efisien.
Karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
Merupakan kerangka berpikir dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga dan komunitas;
Bersifat teratur dan sistematis;
Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain;
Memberikan asuhan keperawatan secara individual;
Klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien;
Dapat digunakan dalam keadaan apapun.
Tujuan proses keperawatan
Pelaksanaan proses keperawatan secara umum bertujuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi. Dalam proses keperawatan terdapat juga beberapa tujuan khusus, diantaranya:
Dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan;
Dapat menentukan diagnosis keperawatan yang ada pada manusia setelah dilakukan identifikasi;
Dapat menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan setelah diagnosis ditegakkan;
Dapat melaksanakan tindakan keperawatan setelah direncanakan;
Dapat mengetahui perkembangan pasien dari berbagai tindakan yang telah dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan.
2 Menurut saya pengkajian lebih penting dari pada intervensi dan evaluasi karena sebelum kita melakukan intervensi dan evaluasi, kita harus melakukan pengkajian terlebih dahulu, dan perlu diketahui bahwa pengkajian merupakan awal darikegiatan proses keperawatan sehingga tanpa pengkajian seorang perawat tidak dapat melakukan dan menentukan suatu intervensi dan evaluasi. Sehingga dengan adanya pengkajian kita bias memperoleh semua data dan keluhan dari seorang pasien, hal tersebut sangat membantu seorang perawat dalam mendiagnosa suatu penyakit sehingga perawat mampu melakukan intervensi dan mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukannya.
Nama buku A.Aziz Alimul Hidayat (2002),Pengantar konsep dasar keperawatan;Salemba Medika, Jakarta.
Nama warnet skynet2 klien 5
nama : warni wati
BalasHapusnim : o6o8199
kls :Ia
Proses keperawatan
Proses perawatan merupakan kerangka kerja perawat sat ia memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien. Ini berarti proses keperawatan
adalah pendekatan yang dipergunakan oleh perawat saat ia merawat
pasien.
Proses keperawatan merupakan pendekatan kerja yang sistematis,
terorganisasi, fleksibel dan berkelanjutan. Umumnya proses keperawatan
yang kita kenal terdiri dari 4 tahap : pengkajian à perencanaan à
pelaksanaan à evaluasi.
Namun yang dikemukakan oleh Gebby dan Lavin (1975) yang dikutip oleh
Patrica A. Potter dan Anne Q. Perry dalam "Fundamentals of Nursing",
1985 adalah terdiri dari 5 tahap, yaitu :
1. Tahap I : pengkajian
2. Tahap II : penegakan diagnosa keperawatan
3. Tahap III : menetapkan rencana asuhan keperawatan
4. Tahap IV : melaksanakan tindakan yang direncanakan
5. Tahap V : mengevaluasi asuhan keperawatan
Pembahasan lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1.Tahap pengkajian
Dalam tahap ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan :
a.Mengumpulkan data tentang pasien
(a.1). Data dasar atau data terfokus (aspinal and tanner, 1985 yang
dikutip oleh Rosalinda Alfaro dalam Application of Nursing Process A
Step-by-Step Guide; 1986)
Data dasar adalah data yang menyangkut semua aspek dari data - data
tersebut, antara lain : biografi, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
kesehatan lingkungan, psikososial, kebiasaan sehari-hari, hasil
pemeriksaan fisik seluruh sistem aktivitas sehari-hari, psikologis
sosial dan aspek spriritual.
Data terfokus adalah : data yang difokuskan pada masalah kesehatan
yang daialami pasien saat itu. Misal : pasien mengalami gangguan
penglihatan, maka pengkajian yang difokuskan adalah pada fungsi
penglihatan pasien.
(a.2). Data subjektif dan data objektif
Data subjektif adalah : data yang dikeluhkan oleh pasien artinya, data
subjektif didapat dari penuturan pasien.
Data objektif adalah : data yang dapat diukur, dilihat, diraba,
didengar, ditimbang dan di baui.
Contoh data subjektif dan objektif :
Data subjektif : fungsi sensoris, pasien mengeluhkan "penglihatan saya
terasa kabur dan kadang berkunang-kunang"
Data objektif : pada pemeriksaan mata ditemukan visus OD = min 1/2 ,
visus OS = min 1/4 , sklera warna merah.
b.Mentabulasi data : data yang dikumpulkan lalu ditabulasi.
c.Menganalisa data : data setelah ditabulasi, segera dianalisa
sehingga didapati suatu kesimpulan yang dirumuskan ke dalam bentuk
diagnosa keperawatan.
2.Tahap menegakkan diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan pada dasarnya adalah kesimpulan dari masalah
kesehatan yang dialami pasien. Masalah kesehatan yang dialami pasien
dibagi atas 3, yaitu :
a.Masalah keperawatan / diagnosa keperawatan (dirangkum Rosalida
Alfaro (1986) dari Gordon (1976), Schoe maker (1978) dan carpenitao
(1985)) adalah sebagai berikut :
"Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan nyata atau potensial
(pada individu, keluarga, kelompok). Dimana perawat dapat secara sah
dan mandiri menanganinya dalam bentuk tindakan keperawatan yang
ditujukan untuk mencegah, mengatasi/mengurangi masalah tertsebut".
b.Masalah yang berbentuk kolaboratif (Rosalinda alfaro (1986))
"Masalah kolaboratif adalah masalah yang nyata yang mungkin terjadi
akibat komplikasi dari penyakit/dari pemeriksaan/akibat pengobatan
penyakit dalam, yang mana masalah tersebut hanya bisa dicegah, diatasi/
dikurangi dengan tindakan-tindakan keperawatan yang bresifat
kolaboratif".
3.Tahap menetapkan rencana asuhan keperawatan
Saat menetapkan rencana asuhan keperawatan, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain :
a.Menentukan urutan prioritas masalah
Untuk menentukan urutan prioritas masalah kita dapat merujuk kepada
hirarkhi kebutuhan dasar emnurut Maslow, berdasarkan masalah yang
nyata dan berdasarkan keiginan pasien. Masalah perlu diprioritaskan,
karena tidak mungkin mengatasi semua masalah pada sat yang bersamaan.
Misal : urutan prioritas diagnosa keperawatan yang berkenaan dengan
kelainan fungsi pernapasan menempati urutan lebih tinggi dari pada
yang berkenaan dengan kelainan fungsi pencernaan.
b.Menentukan tujuan yang akan dicapai
Dalam tahap ini ditentukan tujuan yang ingin dicapai biasanya dalam
bentuk tingkah laku dan berorientasi pada tingkah laku pasien.
Misal : setelah perawatan intensif 2 minggu, pasien dapat berjalan
memakai tongkat tanpa bantuan.
c.Menentukan rencana tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan dapat berbentuk observasi, penyuluhan,
pencatatan, rujukan/berbentuk prosedur-prosedur keperawatan lainnya.
Misal : - Kaji dan catat tanda-tanda vital setiap 6 jam
Kaji dan ganti sprei bila basah/kotor
Beri minum sebanyak 2500 ml/24 jam dan catat
d.Menentukan kriteria hasil
Kriteria hasil perlu ditentukan karena berguna untuk mengukur hasil
yang dicapai setelah menjalani perawatan. Bila hasil yang dicapai
sesuai dengan kriteria hasil yang ditetapkan berarti tindakan
keperawatan yang kita lakukan terhadap pasien tersebut cukup berhasil.
Misal :
Cairan 2500 ml habis dikonsumsikan oleh pasien dalam 24 jam
Tanda-tanda vital termonitor dan tercatat pada jam 06.00, jam 12.00,
jam 18.00 dan jam 24.00
4.Tahap melaksanakan tindakan keperawatan
Pada tahap ini ada beberapa tahap yang perlu dikerjakan :
Pertama : menerapkan tindakan-tindakan keperawatan yang ada dalam
rencana. Tindakan-tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dicatat
dalam format catatan perawat.
Kedua : mengisi format asuhan keperawatan
5.Tahap mengevaluasi asuhan keperawatan
Evaluasi mencakup semua tahap dalam proses keperawatan. Evaluasi
dibagi 2 jenis, yaitu :
a.Evaluasi berjalan
Dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan perkembangan dengan
berorientasi kepada masalah yang dialami dan oleh pasien.
b.Evaluasi akhir
Dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan dicapai
dengan hasil nyata yang dicapai. Bila ada kesenjangan diantara
keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau
kembali agar didapat data-data, masalah/rencana yang perlu
dimodifikasi.
Demikian tahap-tahap dalam proses keperawatan. Seorang perawat pasti
mampu melaksanakan semua ini, jika ia benar-benar mencintai
pekerjaannya. Disamping tetap berbudi pekerti yang luhur dan beretika
sesuai dengan etika dalam perawatan.
sumber buku B. I., Onny. 1980. Etika Perawatan. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.
DE Santo, John, Agus Cremers. 1995. Tahap-tahap Perkembangan Moral
Lawrence Kahlberg. Yogyakarta : Kanisius (anggota IKAPI).
warnet skynet 2 klient 7
1. PROSES KEPERAWATAN..
BalasHapusProses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
· Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
· Bersifat teratur dan sistematis.
· Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
· Memberikan asuhan keperawatan secara individual
· klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
· Dapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
· Melakukan interview/wawancara.
· Riwayat kesehatan/keperawatan
· Pemeriksaan fisik
· Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
•2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
· Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
· Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
•3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
•4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 198
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
2. pengkajian lebih penting karena tidak mungkin muncul diagnosa, rencana, implementasi dan evaluasi. pengkajian merupakan langkah awal dalam menyusun asuhan keperawatan, dalam pengkajian, menemukan data sehingga data didentifikasi maka munculah diagnosa,rencana, implementasi dan evaluasi. pengkajian yang tak akurat memungkinkan asuhan keperawatan tidak efektif dan salah.
3.sumber
A. Aziz Alimul Hidayat.(2004), pengetahuan konsep dasar keperawatan. salemba medika. jakarta
warnet " skynet 2" klien 12
nama:Asmawati Asrul
BalasHapusNIM : 06.08.130
klas:1b
Proses keperawatan merupakan suatu bentuk layuanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berlandaskan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk layanan bio,psiko,sosial,dan spiritual yang komprehensif yang ditunjukan bagi individu keluarga dan masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun sakit serta mencakup seluruh proses kehidupan
Penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk klien merupakan salah satu wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap klien.pada akhirnya,penerapan proses keperawatan ini akan meningkatkan kualitas layanan keperawatan kepada klien.
2 yang paling penting adalah pengkajian karena tanpa pengkajian kita tidak bisa melakukan intervensi dan evaluasi.disini,semua data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini.pengkajian dilakukan saat klien masuk ke instansi layanan kesehatan.data yang diperoleh sangat berguna untuk menentukan tahap selanjutnya dalam proses keperawatan.data yang salah atau kurang tepat dapat mengakibatkan kesalahan dalam penetapan diagnosis yang tentunya akan berdampak pada langka selanjutnya.pengumpulan data ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data yang penting dan akurat tentang klien.
3 saya mengambil sumber pengarang
(Asmadi)penerbit buku kedokteran
saya main di skaynet2
jln kakatua 2 klien 5
Nama:Fitria Apriani
BalasHapusNim :0608140
kelas :1a
1)PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan merupakan metode ilmiah dalam melakukan proses terapeutik,yang dilakukan secara sistematis untuk memecahkan masalah keperwatan.proses keperawatan,merupakan alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan ysng dilakukan kepada pasien yang memiliki arti penting bbagi kedua belah pihak.seorang perawat dapat memecahkan masalah pasien,menunjukan profesi yang memiliki profesionalitas yang tinggi,serta dapat memberikan kebebasan kepada pasien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup susuai dengan kebutuhan.penggunaan proses keperawatan menunjukan tanggung jawab pada klien.proses keperawatan merupakan sarana kerja sama antara perawat,klien dan keluarga.
Perkembangan proses keperawatan
Beberapa pendapat para ahli mengenai proses keperawatan.
Menurut Hall,bahwa prodses keperawatan merupakan istilah yang digunakan dalam menentukan beberapa permasalah pasien,keluarga dan perawat agar dapat dipecahkan dimana antara perawatan dan pengobatan terjadi interaksi dalam memberikan asuhan dan kenyamanan bagi pasien selama menderita sakit.
Menurut Roy,dalam melakukan proses keparawatan sebaiknya mengunakan mh mempengaruhinya,mengidentifikasi masalah,merumuskan tujuan,melakukan interfensi keperawatan,melakukan seleksi,dan mengevaluasi,kemudia melakukan proses keperawatan.dia menganjurkan dilakukannya penentuaan diagnosa keperawatan.
Knowles(1967),menjelaskan bahwa proses keperawatan dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip 5 D,yaitu menemukan,mengkaji,memutuskan,mengerjakan dan melakukan pemisahan.pada tahun yang sama,Westren Interstate Commission On Higher Education (WICHE) mengemukakan bahwa pross keperawatan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:tahap persepsi,tahap komunukasi,tahap intervensi dan evaluasi
Tujuan proses keperawatan
Tujuan umum melaksanakan prosas keperawatan adalah untuk menghasilkan asuhn keperawatan yang berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan pasien dapat teratasi.tujuan khusus proses keperawatan antara lain:
Mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar manusia yang bersifat tidak mampu dilakukan atau tidak diketahui bagaimana cara melakukannya.
Menentukan diagnosis keperawatan setelah dilakukan identifikasi.
Mengetahui perkembanggan pasien dari berbagai tindakan yang telah dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan
Menentukan rencana tindakan setelah diagnosis ditegakkan
Melaksanakan tindakan keperawatan setelah direncanakan
Manfaat penggunaan proses keperawatan
Bagi perawat
1) Dapat meningkatkan kemandirian perawat dalam melaksanakan tugasnya karena didalam proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan berupa langkah-langkah proses keperawatan
2) Perawat dapat selalu meningkatkankemampuan intelektual dan teknikalnya dalam tindakan keperawatan karena melalui proses keperawatan,iya dituntut untukl memecahkan masalah baru yang sesuai dengan masalah yang dialami pasien.kepuasan kerja juga muncul dengan mengetahui bahwa tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai melalui proses keperawatan.sehingga perawat menunjukan profesionalismenya Meningkatkan otonomi,peningkatan percaya diri,dalam pemberian askep.
Bagi klien
3) ASKEP dapat dipertanggung jawabkan,terhindar dari malpraktek
4) Partisipasi klien meningkat dalam keperawatan mandiri
2) Menurut saya,yang lebih penting adalah pengkajian sebab pengkajian merupakan dasar utama atau langkah pertama dari proses keperawatan melalui pengumpulan data atau perolehan data yang akurat dari pasien.guna mempermudah berbagai permasalah yang ada.dan sebelum melakukan pengkajian perawat tidak bisa melakukan intervensi dan evaluasi sebab pengkajian merupakan sumber data dan pengkajian berguna untuk menentukan aktivitas keperawatan.
3)Saya mengambil konsep dari buku penerbit.Capernito dan buku pengantar kebutuhan dasar.
Dan saya main di warnet SKYnet 2 jln.kakatua 2.klien 12